Iklan

Iklan

Tak Terima Dicopot, Henry Jimmy Ungkap Proyek "Bancakan" Anggota DPR RI

24JAMNews
17 April 2025, 16:32 WIB Last Updated 2025-04-17T10:20:59Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


SUMUT | 24jamtop.com : Pencopotan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parapat, Henry Jimmy Gultom pada Senin (7/4/2025),mengungkap fakta baru dalam persoalan dugaan kasus korupsi. 


Pasalnya, Henry Jimmy di copot karena Pada saat hari Lebaran, terhitung 31 Maret 2025 - 2 April 2025 tidak berada di tempat, seakan membuat perlawanan melalui sebuah surat terbuka atau pesan keluhan untuk mencari dukungan  serta perlindungan atas jabatannya. 


Dalam isi teks pesan yang informasinya Henry Jimmy ketik langsung dari HP selularnya, diduga dikirimman kepada salah seorang pimpinan legislatif di kabupaten Simalungun dengan sebutan jabatan 'Ketua' sebagai bentuk klarifikasinya serta permintaan suaka, atas jabatannya yang telah dicopot. 


Henry Jimmy, yang  sudah terkonfirmasi pihak inspektorat Simalungun, mengakui kelalaiannya menjalan tugas pelayanan, seakan tidak terima dicopot. 


Henry Jimmy yang merasa,bahwa dirinya tidak diberikan ruang untuk menjelaskan apa menjadi penyebab dirinya tidak berada di lokasi rumah sakit selama 31 Maret 2025 - 2 April 2025 atau hari lebaran dengan sebuah sikap perlawanan lewat pesan, bahwa dirinya masih amanah hingga mau melakukan tugas diluar tanggungjawabnya sebagai Dirut RSUD yaitu dalam sebuah proyek Anggaran DAK Pembangunan Layanan Rujukan RSUD Parapat Rp 17,9 M Tahun 2024.


Diketahui, Anggaran proyek ini digiring seorang anggota DPR RI berinisial ADK yang di post kan di RSUD Parapat hingga pada saat itu, sempat menimbulkan  kekisruhan dan kontroversi antara Henry Jimmy dengan staf khusus mantan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga. 


Adapun Isi pesan mencari suaka yang diduga Henry Jimmy kirimkan kepada sang "Ketua"  tersebut sebagai berikut : 

Selamat Malam Pak Ketua ,Mohon Izin Pak Ketua memperkenalkan Diri Saya dr.Henry Jimmy Gultom, Direktur RSUD Parapat Kab Simalungun Simalungun ,Saya Saudara Pak Surya Kencana Surbakti Mohon Izin Pak Ketua Saya Termasuk Yang Mendukung Pak Gubsu Boby Sebagai Gubsu.


Karena Di Tahun 2024 Ada Anggaran DAK Pembangunan Layanan Rujukan RSUD Parapat  Rp 17,9 M Kmrn Untuk Mendukung Pemenangan Pak Boby Sebagai Gubsu Yang Diarahkan Tim Dari Polda Sumut.


Tetapi Naas Badan Pak Ketua Di Hari Rabu Tanggal 2 April 2025 Kmrn ada Kunjungan Pak Kapolda Dan Ibu Kapolda Beserta PJU Mau Menyeberang Ke Samosir,Tetapi Tiba Tiba Ibu Kapolda Sakit ,Kemudian Anggota Polsek Memanggil Dokter Jaga UGD RSUD Parapat Kab Simalungun Untuk Memeriksa Ibu Kapolda ,Karena sedang ada pasien 3 orang yang sedang ditangani Dokter jaga UGD RSUD Parapat maka disuruh dokter jaga Perawat 2 orang menuju Ke Hotel Atsari Untuk Memeriksa Vital sign Ibu Kapolda.


Mungkin krn tidak sabarnya Pak Kapolres Simalungun Bersama Pak Kapolsek Parapat Langsung Di jemput ke UGD RSUD Parapat Kab Simalungun namun krn memang krn ada pasien Maka Dokter jaga sampaikan ke Pak Kapolres Sebentar ya Pak Saya tangani Pasien di UGD dulu,akhirnya dokter jaga ada 35 - 45 menit baru hadir ke Hotel Atsari namun Mungkin karena Kesal Pak Kapolres Ke Dokter Mnrt Dokter jaga UGD Beliau Diusir Pak Kapolres Simalungun Dari Hotel Atsari.


Memang Mohon Izin Pak Ketua Saya Tidak Berada Di Parapat Krn Anak Saya Baru selesai Operasi Tumor Jinak Di rongga Hidung RSU Grand Medistra Pakam sehingga saya tidak di tempat,karena Hal Ini Saya jadi Di periksa Inspektorat Pemkab Simalungun hari Jumat Tanggal 4 April 2025 Jam 09.30 WIB saya Di wa untuk diperiksa  Inspektorat Pemkab Simalungun ,dan Besok Saya di Non Job kan Pak Ketua Dari Jabatan Direktur RSUD Parapat Kab Simalungun Karena Hal Ini.


Saya Mohon Pak Ketua Dibantu Karena Saya tidak merasa bersalah dalam hal ini ,Dengan Sepuluh Jari Saya Mohon Bantuan Pak Ketua Untuk Membantu saya,Terima Kasih Banyak Pak Ketua Atas Kemurahannya.@red

Komentar

Tampilkan