Iklan

Iklan

Henry Jimmy Lakukan Perlawanan Usai Dicopot, Jaga Marwah: Usut Keterlibatan ADK Pada Proyek RSUD Parapat Senilai Rp17, 9 Miliar

24JAMNews
17 April 2025, 18:54 WIB Last Updated 2025-04-17T11:54:40Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

JAKARTA | 24jamtop.com : Dugaan kasus korupsi Pembangunan Layanan Rujukan RSUD Parapat senilai  Rp 17,9 M yang bersumber dari  Anggaran DAK Tahun 2024 menuai sorotan. 


Pasalnya, proyek yang sejak proses pembangunannya kerap menuai kritikan di sejumlah media online tersebut, pernah mendapat kunjungan khusus anggota DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung  (ADK), Senin (25/11/2024) tahun lalu. 


Kini, persoalan pembangunan Layanan Rujukan RSUD Parapat senilai Rp 17,9 Miliar yang beralamat Jalan Op Ranjo Sinaga di ungkit kembali mantan Dirut RSUD Parapat Henry Jimmy yang baru dicopot pasca tidak mampu memberikan pelayanan rumah sakit disaat Hari Lebaran. 


"Kita mendapat informasi, bahwa mantan Dirut RSUD Parapat Henry Jimmy tidak terima dirinya di copot. Bahkan, Henry Jimmy membuat pesan klarifikasi tentang dirinya  layaknya surat terbuka" Ujar Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah) Sumatera Utara, Kamis (17/4/2025). 


Dipaparkan Edison Tamba atau akrab disapa Edoy, dalam isi teks pesan yang informasinya Henry Jimmy ketik langsung dari HP selularnya yang dikirimkan kepada salah seorang pimpinan legislatif di kabupaten Simalungun dengan sebutan jabatan 'Ketua', sebagai bentuk klarifikasinya serta permintaan suaka, atas jabatannya yang telah dicopot. 


Henry Jimmy, yang  sudah terkonfirmasi pihak inspektorat Simalungun, mengakui kelalaiannya menjalan tugas pelayanan, seakan tidak terima dicopot. 


"Henry Jimmy yang merasa,bahwa dirinya tidak berikan ruang untuk menjelaskan apa menjadi penyebab dirinya tidak berada si lokasi rumah sakit selama 31 Maret 2025 - 2 April 2025  atau hari lebaran dengan sebuah sikap perlawanan lewat pesan,bahwa dirinya masih amanah hingga mau melakukan tugas diluar tanggungjawabnya sebagai Dirut RSUD yaitu dalam sebuah proyek Anggaran DAK Pembangunan Layanan Rujukan RSUD Parapat  Rp 17,9 M Tahun 2024."tegas Edoy.


Menariknya, lanjut Edoy yang juga Ketua Wira Karya Indonesia Provinsi Sumut ini mengatakan, bahwa dalam pesan tersebut, Henry Jimmy mengklaim ikut berjuang memenangkan Gubernur Sumut yaitu Bobby Nasution dari pengerjaan proyek tersebut. 


Bahkan,kata Edoy sebelum mengakhiri, pesan perlawanan Henry Jimmy  itu juga menegaskan, bahwa dia turut menerima arahan dari tim aparat hukum.

"Soal proyeknya, pekan depan akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung RI. Harapannya, Kejaksaan memanggil Henry Jimmy soal pernyataan tersebut, karena terindikasi KKN. Ditambahkan lagi, peran Ahmad Doli Kurnia Tanjung dalam proyek tersebut, kenapa begitu memberi perhatian khusus saat proyek berjalan. Kenapa usai dibangun, malah pencopotan Dirut karena buruknya pelayanan. Apakah ADK ini cuma perlu proyeknya atau manfaat rumah sakit? "Pungkas Edison Tamba. 


Adapun isi pesan perlawanan Henty Jimmy sebagai berikut: 

Selamat Malam Pak Ketua ,Mohon Izin Pak Ketua memperkenalkan Diri Saya dr.Henry Jimmy Gultom Direktur RSUD Parapat Kab Simalungun Simalungun ,Saya Saudara Pak Surya Kencana Surbakti Mohon Izin Pak Ketua Saya Termasuk Yang Mendukung Pak Gubsu Boby Sebagai Gubsu.


Karena Di Tahun 2024 Ada Anggaran DAK Pembangunan Layanan Rujukan RSUD Parapat  Rp 17,9 M Kmrn Untuk Mendukung Pemenangan Pak Boby Sebagai Gubsu Yang Diarahkan Tim Dari Polda Sumut.


Tetapi Naas Badan Pak Ketua Di Hari Rabu Tanggal 2 April 2025 Kmrn ada Kunjungan Pak Kapolda Dan Ibu Kapolda Beserta PJU Mau Menyeberang Ke Samosir,Tetapi Tiba Tiba Ibu Kapolda Sakit ,Kemudian Anggota Polsek Memanggil Dokter Jaga UGD RSUD Parapat Kab Simalungun Untuk Memeriksa Ibu Kapolda ,Karena sedang ada pasien 3 orang yang sedang ditangani Dokter jaga UGD RSUD Parapat maka disuruh dokter jaga Perawat 2 orang menuju Ke Hotel Atsari Untuk Memeriksa Vital sign Ibu Kapolda ,Mngkn krn tidak sabarnya Pak Kapolres Simalungun Bersama Pak Kapolsek Parapat Lgsng Di jemput ke UGD RSUD Parapat Kab Simalungun namun krn memang krn ada pasien Maka Dokter jaga sampaikan ke Pak Kapolres Sbntr ya Pak Saya tangani Pasien di UGD dulu,akhirnya dokter jaga ada 35 - 45 menit baru hadir ke Hotel Atsari namun Mngkn krn Kesal Pak Kapolres Ke Dokter Mnrt Dokter jaga UGD Beliau Diusir Pak Kapolres Simalungun Dari Hotel Atsari.


Memang Mohon Izin Pak Ketua Saya Tidak Berada Di Parapat Krn Anak Saya Baru selesai Operasi Tumor Jinak Di rongga Hidung RSU Grand Medistra Pakam sehingga saya tidak di tempat,karena Hal Ini Saya jadi Di periksa Inspektorat Pemkab Simalungun hari Jumat Tanggal 4 April 2025 Jam 09.30 WIB saya Di wa untuk diperiksa  Inspektorat Pemkab Simalungun ,dan Besok Saya di Non Job kan Pak Ketua Dari Jabatan Direktur RSUD Parapat Kab Simalungun Karena Hal Ini.


Saya Mohon Pak Ketua Dibantu Karena Saya tidak merasa bersalah dalam hal ini ,Dengan Sepuluh Jari Saya Mohon Bantuaan Pak Ketua Untuk Membantu saya,Terimakasi Banyak Pak Ketua Atas Kemurahannya."@red

Komentar

Tampilkan