Iklan

Iklan

Badan Pengelola Lingkungan RW.015 Sungai Panas Sudah Transparan dan Ikut Prosedur.

24JAMNews
21 Maret 2025, 20:37 WIB Last Updated 2025-03-21T14:03:21Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini















Batam, 24jamtop.com - Badan Pengelola Lingkungan RW.015 Sungai Panas di bentuk oleh RT dan RW untuk menangani kebersihan lingkungan RW.015 Sungai Panas. Terkait viralnya tiktok Yusril Koto menurut RT.04 Ronny Martin tidak mempengaruhi kinerja BPL yang sudah di apresiasi oleh warga setempat, Jum'at 21/03/2025.




Permohonan pengelolaan sampah rumah tangga yang berada di lingkungan RW.015 selama tujuh bulan belakangan ini sudah sangat banyak membawa perubahan pada wilayah RW.015, dari sampah hingga rumput yang tidak terpantau oleh pemerintah serta pembangunan yang tidak pernah ada di lingkungan RW.015 dapat dilakukan dengan baik oleh BPL - RW.015 tanpa harus menyusahkan pemerintah daerah.




Pengalihan pengelolaan sampah rumah tangga di ruko wilayah RW.015 Sungai Panas atas permohonan dari RT/RW di wilayah komplek Ruko tersebut. Karena wilayah perkantoran dan perindustrian serta pemukiman di lokasi tersebut butuh lingkungan yang nyaman bagi warga dan pengusahanya.




Pertanyaan dari RT.004 - RW.015 untuk Yusril Koto terhadap kelakuannya yang tidak pernah berbuat apa apa untuk pemerintah daerah, tapi terlalu banyak bicara dengan gaya dan actionnya yang menurut Yusril koto sendiri sangat hebat, tapi tidak bagi dengan orang yang tidak sepemikiran dengannya.


"Kita lihat aja nanti, sudah banyak juga saya melihat action nya di media sosial, justru di mata saya, kok mual melihat gaya dan kelakuannya. Instansi pemerintahan ada saja yang di kritik, ada saja yang di benci, menurut penilaian saya selaku perangkat desa, bahwa Yusril Koto ini menganggap dirinya paling bersih dan paling benar" ucap Ronny Martin.


Lanjutnya, "kalau memang Yusril Koto ini manusia yang benar, jangan hanya bisa kritik dong ??? Berbuat untuk masyarakat, apa yang bermanfaat bagi masyarakat kota Batam, bantu jalan solusi buat pemerintah daerah kalau Yusril Koto itu memang merasa pintar, jangan hanya tau cari kesalahan orang, kekurangan sendiri tidak pernah di koreksi," Ujar Ronny.




Selanjutnya Ronny Martin selaku ketua RT.004 - RW.015 juga menyampaikan pesan kepada masyarakat kota Batam untuk tidak selalu harus di provokasi oleh orang yang mencari kepentingan diri. Setiap perkara harus cari tau asal usul dari awalnya, bukan dari orang yang hanya tau koar koar dari pertengahan jalan, menurut Ronny akan sesat nantinya.




"Masyarakat harus fahami terlebih dahulu awal mula BPL ini melakukan pengangkutan sampah, bukan asal asalan ambil alih tugas dan fungsi pemerintahan. Ini bukan salah pemerintah, salah Dinas Lingkungan Hidup, atau salah siapa.


Yang jelas BPL RW.015 telah membantu meringankan tugas instansi pemerintahan daerah dalam penanganan sampah, dan pemerintah tidak di rugikan, hak hak pemerintah adalah menerima Retribusi sampah yang di bayarkan kepada kas daerah, bukan melalui pihak Dinas Lingkungan Hidup.




Berapa tonase pembuangan sampah di TPA juga di timbang melalui prosedurnya, dari mana jalan pemerintah di rugikan, hanya orang gak waras iri dan dengki yang berbicara seperti itu. Karena apa ?" Karena yang koar koar salah itu adalah orang yang tak sanggup melakukan apa yang telah di lakukan oleh jajaran BPL RW.015 Sungai Panas Kota Batam," tegas Ronny Martin.




Hal lain yang di sampaikan oleh Ronny Martin selain ketua RT.004 - RW.015 juga selaku penggagas BPL RW.015 Sungai Panas menerangkan kembali perihal yang di sampaikan oleh Yusril Koto yang menyalahkan Dinas Lingkungan Hidup dengan tegas di sampaikan oleh Ronny Martin itu salah, yang benar adalah Ronny Martin selaku ketua RT.004 yang meminta kepada DLH untuk mengelola lingkungan sendiri secara swadaya melalui BPL, agar dapat fokus kepada satu titik untuk kebersihan lingkungan kerjanya.




"Terakhir saya katakan, bahwa pihak DLH sudah sangat transparan kepada masyarakat, tidak ada neko neko dan tanpa syarat untuk penyerahan kepada BPL saat itu. Permintaan dari pihak DLH yang penting bersih serta tidak ada komplenan dari warga, DLH tidak keberatan jika lingkungan mau mengelola lingkungannya sendiri. Maka peralihan pengelolaan di kembalikan pada lingkungan atas permintaan dari wilayah kerja RT / RW setempat," ungkap Ronny.


(Soni)


Komentar

Tampilkan