DELI SERDANG | 24jamtop.com : Pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk pesantren di Sumatera Utara dimulai Minggu (26/1/2025) siang.
Pondok Pesantren Mawaridussalam di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang menjadi salah satu lokasi peletakan batu pertama ( Ground Breaking ) pembangunan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terletak di sisi kanan lahan Pondok pesantren tersebut.
Proyek pembangunan dapur MBG pesantren ini merupakan kerja sama antara Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Serta berkolaborasi dengan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) yang menjadi lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi program MBG yang dihadiri ribuan santri dan santriwati pesantren yang juga melihat dan mendengarkan Video profil soal MBG yang disampaikan langsaung oleh Presiden RI Prabowo.
Kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan dapur, dan disaksikan para tamu dan santri.
Ketua dewan pembina PPIR, Mayjend TNI (purn) Musa Bangun, mengatakan pembangunan dapur ditargetkan rampung paling lambat Juni mendatang. Termasuk pemenuhan alat masak dan fasilitas lainnya.
“Target kita enam bulan sudah siap secara fisik. Tentu ada proses selanjutnya, terkait dengan peralatan dan infrastruktur lain. Harapan kita begitu bangunan ini selesai, bisa langsung direalisasikan Makan Bergizi Gratis,” kata Musa.
Dikatakan Musa, setiap dapur MBG nantinya menyediakan 2.000 hingga 3.000 porsi tiap hari, dan didistribusikan kepada para santri yang ada di Ponpes dan selebihnya kepada siswa yang diluar ponpes dengan radius 3 kilometer.
Tidak hanya santri, sebagian makanan juga dibagikan ke sekolah yang dekat dengan wilayah pesantren. Mulai siswa pesantren, PAUD, hingga SMA. Termasuk agama lain semua akan terlayani hingga akhir 2025.
“Targetnya sekitar 50.000 dapur di seluruh Indonesia akan kita bangun. Pondok pesantren sekarang sudah dapat 1.500 dapur. Jadi luar biasa Inkopontren sudah menjadi terdepan untuk sukseskan program ini,” ujarnya.
Ketua Inkopontren, H Hapi Jazuli mengatakan, untuk tahap awal ini ada 16 titik dapur yang mulai dibangun di lokasi pondok pesantren di Sumut. Namun, diperkirakan program ini akan terus berjalan hingga bisa membangun sekira 300 dapur umum di pondok pesantren, untuk memenuhi semua kebutuhan santri dan siswa yang ada di Sumut.
“Sumut itu kurang lebih yang sudah asesmen itu ada 16 dapur. Tapi, yang total pesantren yang ada di wilayah Sumut ada 500 –an. Total itu siswanya ada satu juta. Jadi, kalau dibagi rata- rata itu 300 titik yang berpotensi di Sumut,” ucapnya.
Ditunjukkan Pondok Pesantren Mawaridussalam sebagai lokasi produksi penyedia dapur MBG tentu mendapat apresiasi dari pimpinan. Pimpinan Pondok Pesantren Mawaridussalam, Basron Sudarmanto berharap pembangunan dapur bisa berjalan cepat, atau minimal April nanti sudah rampung.
“Tadi diupayakan bisa dipercepat April, semoga saja yang kita harapkan itu cepat terwujud. Dengan peletakan batu pertama tadikan, cepat dimulai dan selesai. Ini kan hanya untuk tempat produksi, sebagian untuk di sini, sebagian di sekolah sekeliling kita,” ujar Basron.
Dikatakan Basron, meski dapur produksi MBG dilakukan di dalam pesantren, namun untuk suplay makanan tidak hanya untuk para santri. Sejumlah sekolah yang berada di sekitar pesantren juga akan mendapat bagian MBG.
“Di sini ada Sekolah Dasar, Tsanawiyah, dan kuotanya satu titik ada yang 2.000 hingga 3.000 siswa. Ke depan itu nanti ada 30-40 orang yang menjadi pekerja di dapur ini,” ucapnya.
Nantinya, tiap sentra dapur akan ada tiga petugas yang bertanggung jawab. Mulai dari petugas dari pimpinan manajer, ahli gizi, dan manajemen keuangan. Sedangkan untuk tenaga juru masak hingga distributor termasuk supplier bahan baku tetap didatangkan dari daerah.@red