BATAM | 24jamtop.com : PT.Hasil Laut sejati memfasilitasi dialog Antara HNSI (HIMPUNAN NELAYAN SELURUH INDONESIA), Dengan Para nelayan Yang berlangsung di dermaga pelabuhan ikan PT. hasil laut sejati ,di jembatan 2 ,barelang , kota batam. Kamis (21/112024).
Kegiatan tersebut berlangsung hikmat sangat sederhana yang ibuka oleh pembawa acara dari HNSI.
Hadir dalam acara tersebut ,Ketua Umum HNSI ,Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Ketua DPD Kepri, Ketua Hnsi Kota Batam dan Sekjen HSI Kota Batam, pemilik Pt. Hasil laut sejati ,pak TAK, dan perwakilan para nelayan dari pulau akar, selat nenek dan nelayan dari pulau terong.
Ketua HNSI DPD Kepri DISTRANDI dalam sambutanya mengatakan” bahwa HNSI Merupakan corong untuk menyampaikan aspirasi yang berhubungan dengan nelayan ke pemerintah pusat..
“Organisasi ini adalah wadah untuk menyampaikan aspirasi, termasuk berbagai kebutuhan dan perlindungan bagi nelayan. Sebagai contoh, salah satu perhatian utama kami adalah memastikan seluruh nelayan memiliki BPJS Ketenagakerjaan, yang saat ini menjadi persyaratan wajib untuk berlayar. BPJS ini sangat penting untuk memberikan perlindungan dan jaminan keselamatan kerja bagi nelayan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga terus berupaya melindungi dan mendukung para nelayan melalui berbagai program. Kami di sini bertugas menjadi corong untuk menyampaikan aspirasi Bapak-Bapak sekalian kepada pihak yang berwenang, agar kebutuhan dan perlindungan nelayan dapat terpenuhi secara maksimal.Tutupnya
Sementara itu ketua umum HNSI LAKSAMANA TNI (PURN) SUMARDJONO Dalam sambutanya mengatakan ” nelayan adalah merupakan kelompok masyarakat yang paling penting ,kita harus sama sama memperjuangkannya , “Secara kebetulan, Pak Prabowo adalah teman seangkatan Pak Sjafrie Sjamsoeddin, yang juga teman saya.
Kita memiliki kesempatan untuk berdialog langsung dengan Bapak Presiden mengenai berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk nelayan. Ini adalah salah satu kelompok masyarakat yang penting dari sekian banyak di Indonesia. Mari kita perjuangkan kebutuhan mereka bersama-sama, baik di tingkat pusat maupun daerah, sesuai dengan semangat perjuangan kita.
Indonesia kini memiliki 38 provinsi. Jika dibandingkan, di Eropa ada banyak negara yang mungkin bisa kita analogikan dengan provinsi-provinsi di Indonesia. Namun, semangat kita bukan untuk memisahkan diri, melainkan untuk tetap bersatu, sebagaimana semangat Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Para pendahulu kita sudah memikirkan bagaimana menyatukan bangsa ini menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, meskipun kita memiliki lebih dari 360 suku dan 760 bahasa.
Sebagai perbandingan, negara kecil seperti Singapura memiliki homogenitas yang lebih tinggi, sementara Indonesia dengan keragamannya tetap bersatu sebagai NKRI. Kita harus terus menjaga semangat persatuan itu meski kini sudah terbagi dalam banyak provinsi.
Secara geografis, wilayah seperti Kepulauan Riau sebagian besar terdiri dari perairan dengan banyak cabang wilayah administratif. Penting untuk memahami karakteristik unik daerah seperti ini agar pengelolaan dan pembangunan tetap efektif dan inklusif.
Diakhir dialog ketua umum HNSI memberikan ruang tanya jawab.
Beberapa pertanyaan di ajukan oleh para nelayan kepada ketua umum HNSI. Dari beberapa pertanyaan ketua umum HNSI menerangkan ” Dalam konteks daerah sendiri sebagai bagian dari NKRI, kita perlu memperhatikan bagaimana menangani situasi jika kita berada sejauh 400 km dari pantai, khususnya di wilayah laut teritorial dan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif).
Hal yang saya maksud di sini adalah ketika bertemu dengan teman-teman nelayan dari daerah lain di Indonesia, mohon jangan diusir atau dianggap sebagai saingan. Kita harus memahami bahwa ini adalah bagian dari gagasan ekonomi bersama.
Sebagai contoh, dengan adanya aturan baru seperti sistem paid dan regulasi PT, banyak nelayan merasa kesulitan. Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang aturan-aturan ini. Bagaimana cara kita memahami batas-batas laut teritorial? Bagaimana cara mengelola pencarian ikan di wilayah tersebut? Kadang-kadang nelayan bisa berbulan-bulan di laut, jadi tanggung jawab kita adalah memastikan mereka memahami aturan dan bekerja sama untuk memanfaatkan kekayaan laut kita secara maksimal.
Saya ingin menekankan kepada Bapak-Bapak sekalian, jika bertemu dengan nelayan dari Tegal, Cirebon, atau daerah lain, jangan anggap mereka sebagai saingan. Kita adalah bagian dari satu kesatuan ekonomi maritim Indonesia. Hindari konflik di lapangan, dan utamakan kerja sama demi kepentingan bersama.
Selain itu, kita juga harus waspada jika berlayar di perbatasan dengan negara lain. Setiap negara memiliki undang-undang yang mengatur wilayah lautnya masing-masing. Oleh karena itu, saya mohon kepada semua yang hadir di sini, sebelum berlayar, pastikan kita memahami posisi kita di laut. Apakah kita berada di wilayah Indonesia atau sudah memasuki wilayah negara lain? Jangan sampai kita salah posisi dan ditangkap oleh negara lain karena melanggar hukum internasional.
Sebagai seseorang yang pernah bekerja di bidang penegakan hukum kelautan, saya tahu persis bahwa setiap negara sangat tegas dalam menjaga kedaulatannya. Saya dulu bertugas menangkap nelayan asing yang melanggar wilayah kita. Hal yang sama juga berlaku di negara lain. Jadi, saat melaut, pastikan kita memahami aturan hukum dan posisi geografis kita agar terhindar dari masalah.
Mohon dipahami bahwa menjaga kedaulatan dan keharmonisan di laut adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan bekerja sama, kita bisa memaksimalkan potensi sumber daya laut untuk kepentingan bersama.,Tutupnya.
Ditempat terpisah pemilik perusahaan PT.HASIL LAUT SEJATI PAK ATAK kepada media ini mengatakan ” pada dasarnya kita sangat mendukung kegiatan dialog antara HNSI Dengan para nelayan, saya sangat mengharapkan keberadaan HNSI bisa memperjuangkan hak hak para nelayan sehingga bisa mensejahterakan para nelayan , terlebih juga HNSI bisa memperjuangkan undang undang kelautan yang bisa memperjuangkan nasib para nelayan , apalagi saat ini pemerintah sedang memprogramkan swasembada pangan dan juga program makan siang gratis ,maka dengan adanya undang undang yang ada ,hasil dari para nelayan bisa mendukung program bapak presiden PRABOWO tersebut.intinya saya sangat mengharapkan HNSI bisa memperjuangkan undang undang yang berpihak kepada nelayan kita .,tegasnya .
Setelah acara dialog selesai acara ditutup dengan makan bersama para nelayan dan semua yang hadir.
Sebelum rombongan pulang pemilik perusahaan PT HASIL LAUT SEJATI, pak Atak mengajak,ketua umum HNSI bersama dengan rombongan untuk meninjau gudang perusahaan yang berada dilokasi tersebut.(Jabat)