Iklan

Iklan

Pengurus DPD Marsipature Hutanabe Sumatera Utara beraudensi dengan Pimpinan DPRD Sumut

24JAMNews
27 Juli 2024, 13:15 WIB Last Updated 2024-07-27T06:15:23Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


SUMUT | 24Jamtop.com : Ketua DPD  Marsipature Hutanabe Sumut Dr.Hisar Siregar ,S.H., M.Hum.,bersama pengurus lain diantaranya Sekretaris Sardo Dongoran, Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM Makmur Sardion Malau, S.H., Wakil Ketua Bidang UKM Dr.Nalom Siagian, Khairuddin Nasution, Keprianto Tarigan, Norman Panjaitan dkk pengurus DPD Martabe Sumut lainnya pada Kamis,18 Juli 2024 melakukan audensi dengan Pimpinan DPRD Sumatera Utara dan diterima langsung  oleh Ketua DPRD Sumut  Dr.Sutarto M.Si  serta  Anggota DPRD Sumut Dr. Timbul Sinaga.S.E, M.S.A.


Tujuan audensi menurut Makmur Sardion Malau,S.H., yang ditemui pada Jumat ,26 Juli 2024 di Medan adalah sebagai pengingat kepada masyarakat bahwa Perkumpulan Marsipature Hutanabe yang digagas almarhum Gubernur Sumut Letjend Pur.Raja Inal Siregar yang sangat  populer di tahun 1988 hingga 1998  masih ada sampai saat ini walaupun mulai redup setelah  beliau  meninggal. Namun ide dan gagasan Marsipature Hutanabe tersebut tetap relevan siapapun Gubernur yang memimpin Provinsi Sumut ini. Dan kita setia untuk terus mengawal ide dan gagasan tersebut. 


Dikatakan Makmur Sardion Malau,S.H., sesuai UU Otonomi Daerah, Legislatif  itu juga Pemerintah Daerah.  Maka selaku Perkumpulan/organisasi yang ingin berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan  bangsa dan membantu kesejahteraan masyarakat , Perkumpulan Marsipature Hutanabe yang sebelumnya telah lama menjadi mitra pemerintah di masa Gubernur Sumut Raja Inal Siregar, berharap agar DPRD Sumut tetap menjadikan Perkumpulan Marsipature Hutanabe (Martabe) menjadi mitra dalam Pembangunan di Sumatera Utara ini. 


Dimana didalam menjalankan programnya selama ini Perkumpulan Martabe Sumut menggunakan dana pribadi patungan anggota perkumpulan Martabe dalam kegiatannya, sehingga dampak kegiatannya belum terlalu lebar dirasakan oleh Masyarakat Sumatera Utara. Nah oleh karena itu, Pengurus Martabe Sumut meminta kepada Ketua DPRD Sumut yang memiliki hak untuk mengusulkan  dan menetapkan anggaran di Sumut ini.


Maka kami berharap agar DPRD Sumut dapat mengusulkan anggaran kepada Perkumpulan Martabe agar kegiatannya bisa berlangsung lebih massif lagi, hal itu bisa dilakukan melalui dana CSR yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi Sumut yang akan disalurkan ke masyarakat  atau dapat pula dilakukan melalui Dinas terkait yang memiliki kerja sama dengan Perkumpulan Martabe sehingga bisa menjadi pendamping atau pelaksana kegiatan misalnya penanaman pohon yang selama ini rutin dilakukan oleh Martabe Sumut.


Pelatihan untuk usaha seperti yang pernah dilakukan oleh Martabe  yaitu pelatihan pembuatan minuman  jus andaliman dan bandrek andaliman, juga upaya pelestrian budaya masyarakat seperti pagelaran hasil tenun masyarakat Sumut seperti ulos dan uis, pagelaran Kuliner Masyarakat Sumut, Mossak Batak dan Yoga Batak. Kami akan mendorong atau mengenalkan hal yang khas di Sumatera Utara , ujar Makmur Sardion Malau, S.H.


Kami juga meminta  untuk pembuatan Perda agar kami dilibatkan atau diundang untuk memberikan pandangan karena anggota maupun pengurus Martabe banyak yang mengetahui kebutuhan masyarakat dan berasal dari tokoh maupun akademisi dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. 


Selain itu juga agar DPRD Sumut dapat menindak lanjuti aspirasi maupun keluhan masayarakat yang disampaikan ke Martabe karena keterbatasan akses atau alur untuk menyampaikannya ke pemerintah dimana masyarakat bisa dengan mudah menyampaikannya bahkan di warung pinggir jalan. 


Kami selama ini  terbuka menerima aspirasi dan keluhan masyarakat, kata Makmur Sardion Malau, S.H., dan di kantor Martabe kami sering melakukan kegiatan Focus Group Diskusi hal hal terkait persoalan serta kehidupan sosial bermasyarakat di Sumatera Utara ini. 


Ketua DPRD Sumut Dr.Sutarto M.Si sangat senang dengan kedatangan pihak Martabe Sumut ,karena beliau ingat saat masih SMA sudah sering mendengar kata Marsipature Hutanabe ini dan program yang dijalankan sangat baik dan sekarang kembali eksis. Apalagi bertemu dengan para intelektual atau akademisi dimana Ketua DPD Martabe Sumut Dr. Hisar Siregar, S.H, M.Hum dan beberapa pengurus lain yang profesi nya juga sebagai akademisi dan Intelektual. 


Dr. Sutarto M.Si  selain  sebagai Sekretaris PDI Perjuangan Sumut juga seorang akademisi, Dr.Timbul Sinaga.S.E, M.S.A juga pernah menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nomensen,  Dr.Nalom Siagian  menjabat Dekan Fisipol Universitas HKBP Nomensen.


Perbincangannya konek karena ada nuansa kebatinan dimana para intelektual/akademisi yang memiliki hati nurani kerakyatan bertemu. 


Dr. Sutarto M.Si  berjanji, DPRD Sumut  akan mengupayakan membantu Perkumpulan Martabe Sumut tentunya dengan ketentuan dan mengikuti aturan yang berlaku. 


Sementara itu K. Robert Siregar pada Kamis, 30 November 2023 di sela sela pengukuhan DPD Martabe Sumut menjelaskan bahwa Martabe ini digagas oleh Letjend Purn. Raja Inal Siregar tahun 1986 saat menjabat Panglima Divisi Siliwangi. 


Raja Inal Siregar mengumpulkan para perantau yang sukses di seluruh Indonesia terlebih di Pulau Jawa kala itu untuk Marsipature Hutanabe atau membangun kampung kelahiran  dengan memberikan bantuan pemikiran, investasi atau donasi dan kemudian membentuk Perkumpulan Martabe dengan Ketua Umum K. Robert Siregar,  seorang sahabat kepercayaan nya.


Setelah menjadi Gubernur tahun 1988 hingga 1998 Perkumpulan Martabe menjadi mitra resmi Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan menjadi sangat  populer bahkan menjadi perbincangan di mana mana karena Ide dan Gagasan Marsipature Hutanabe tersebut memang baik dan mulia. Sehingga banyak perantau yang sukses terpanggil untuk membangun kampung halamannya saat itu.


Perkumpulan Martabe ini terus melakukan kegiatan dibidang pendidikan, pertanian, lingkungan hidup, kesehatan dan juga bidang lain serta menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang sulit mendapat akses atau belum terpenuhi terutama di desa desa  yang terpencil di pelosok Sumut ujar K. Robert Siregar kala itu.


 { Nikson Sinaga }

Komentar

Tampilkan