masukkan script iklan disini
BATAM | 24jamtop.com : Terkait Peredaran rokok tanpa pita cukai terus bermunculan dengan berbagai macam merk, salah satunya merk VR7 BoId, dan Rokok Hmind sudah beredar luas di Kota Batam.
Anggota komisi l DPRD Kota Batam Harmidi umar Husen ketika dikonfirmasi awak media ini media usai Rapat Dengar Pendapat (RDP), di kantor DPRD Kota Batam, Rabu (12/7/2023) mengatakan,
“Hal tersebut jelas merugikan negara, Komisi l menghimbau kepada aparat penegak Hukum agar rokok tanpa pita cukai tidak beredar.
Jadi kalau ada rokok ini beredar, berarti di duga ada yang bermain. Ini PR kita semua untuk mengawasinya, dalam waktu dekat ini komisi l akan mengundang pihak terkait untuk melarang rokok tanpa pita cukai beredar.”
“Mungkin kuota itu di perbanyak dari pihak pengusaha atau instansi terkait mungkin bekerja sama untuk memperbesar kuotanya.Terkait rokok tanpa ada kode produksinya itu kita anggap ilegal.
Itu harus ada pihak yang bertangungjawab, siapa yang membuat dan memproduksinya. Kita duga perusahan yang sudah resmi tahu memproduksi rokok sehingga bermain dengan kuota tadi.” tutur Harmidi.
Dipack atau kemasan luar Rokok “VR7 Bold” tersebut,tanpa ada dilengkapi pita cukai serta tidak tertera perusahaan atau PT. yang memproduksi rokok tersebut.
Diduga Sales Rokok tanpa pita cukai tersebut, berceloteh kepada awak media ini,
“Kalau kantor kami di Jl.Laksamana Bintan, kampung Melayu, Sungai Panas bang, di belakang itu pergudangannya.
Kalau saya sebenarnya jualan oli, tapi saya sekarang di bagian Rokok VR7 Bold. Ada 2 perusahaan, yang satu pegang oli dan satunya rokok. Itu satu bos, orang Kalimantan bosnya.”
Sales tersebut juga menjelaskan dengan siapa perantara pengambilan berbagai macam rokok yang diduga tanpa pita cukai.
“Kami ambil rokok VR7Bold saja, kalo HD kami minta bantu sama inisial (C) karna ada penggurusnya inisial (J). Gudangnya di Tanjung Sengkuang.”
“Dalam satu dus itu ada 80 slop, kalo mau ambil banyak langsung aja sama Bos, sembari mengutarakan inisial (j). Rokok VR7 Bold,ini penjualannya kencang bang. Kalau di Batam memang masih kalah, yang kencang itu penjualan Ke pulau. Seperti Kuala Tungkal wilayah Sumatra dandi pulau-pulau,” ungkapnya.
(Jbt)