Iklan

Iklan

Keributan Taxi Online Dengan Warga Di Jalan Raya Depan Kampung Tua Telaga Punggur.

24JAMNews
09 Mei 2023, 08:27 WIB Last Updated 2023-05-09T01:33:11Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

24JAMTOP.COM | BATAM - Terjadi keributan  antara warga Kampung Tua Telaga Punggur dengan Sopir Taxi Online di Pinggir jalan Raya depan Kampung Tua Telaga Punggur Kelurahan Kabil Kecamatan Nongsa kota Batam, Senin, 08 Mei 2023 sekitar pukul, 18.30 wib.




Kronologis kejadian berawal Taxi Online melakukan pencabutan terhadap spanduk yang bertuliskan


"KAMI MASYARAKAT KAMPUNG TUA TELAGA PUNGGUR TIDAK MENGIJINKAN TAXI ONLINE PARKIR / MANGKAL DISEPANJANG JALAN KAMPUNG TUA TELAGA PUNGGUR SESUAI DENGAN KESEPAKATAN YANG TELAH DIBUAT. BATAS PENJEMPUT SMPN 17 BATAM"


Spanduk yang dipasang oleh warga Kampung Tua telaga Punggur di pinggir jalan raya depan Kampung Tua Telaga Punggur.


Dengan di cabutnya beberapa spanduk tersebut, warga Kampung Tua Telaga Punggur tidak terima hingga terjadi ribut adu mulut antara warga dengan taxi online, namun belum terjadi kontak fisik antara warga dan pengemudi Taxi online. 


Sekira pukul 18.40 wib piket patroli, Opsnal dan Ik Polsek Nongsa tiba di lokasi keributan untuk menanggulangi keributan supaya tidak membesar. Karena warga Kampung Tua Telaga Punggur sudah mulai banyak berdatangan dan pihak Taxi online juga sudah mengabari teman - temannya melalui wa grup untuk datang ke Kampung Tua Telaga Punggur.


Piket IK menyampaikan kepada kedua belah pihak agar sama - sama tidak terpancing dengan hal - hal yang dapat membuat permasalahan semakin membesar, dan mengarahkan kedua belah pihak, yakni warga dan Taxi Online untuk duduk bersama di Polsek Nongsa melakukan mediasi mencari solusi yang terbaik dan kedua belah pihak sepakat untuk di  mediasi di polsek Nongsa.




Sekitar pukul 17.10 wib kedua belah pihak datang ke polsek Nongsa dan duduk bersama di pondok bercerita Polsek Nongsa.


Piket Pawas Polsek Nongsa Iptu Ardhiansyah mengucapkan terima kasih buat semua yang telah mau diarahkan oleh anggota Polsek Nongsa duduk bersama dilakukan mediasi permasalahan yang terjadi barusan di jalan raya depan Kampung Tua Telaga Punggur.


"Kami berharap kedua belah pihak dapat mencari solusi yang terbaik dengan mengedepankan hati dan kepala yang dingin. Harapan kami permasalahan ini dapat segera di selesaikan dengan baik, guna tercipta situasi Kamtibmas yang kondusif diwilayah Kampung Tua Telaga Punggur, khususnya di wilayah hukum Polsek Nongsa umumnya.


Terhadap kesepakatan yang pernah dilakukan antara warga Kampung Tua Telaga Punggur dengan perwakilan Taksi Online, maka kami minta tolong sampaikan kepada perwakilan atau ketua yang ikut tandatangan diperjanjikan tersebut dapat hadir berikan keterangan, bahwa ada kesepakatan taxi online menjemput penumpang di depan SMPN 17 Batam.


"Kami memberikan kesempatan kepada yang di tua kan saja untuk menyampaikan pendapat dan apa yang akan menjadi solusi untuk permasalahan ini," Iptu Ardhiansyah


Ketua pemuda Kampung Tua Telaga Punggur saudara Idris mengatakan," bahwa kami sangat kecewa, mengapa spanduk yang kami buat di copot oleh pengemudi Taxi Online tanpa pemberitahuan kepada kami.




Padahal spanduk tersebut kami buat sebagai bentuk pernyataan sikap warga kepada taxi online yang telah membuat kesepakatan yang telah di tandatangani oleh beberapa ketua Taxi Online pada beberapa waktu lalu.


Pembuatan spanduk itu sudah jadi kesepakatan warga, dan dana spanduk tersebut di pungut juga dari warga kami Kampung Tua Telaga Punggur," ucap warga.


"Spanduk tersebut kami buat agar para Taxi Online tidak mangkal di pinggir jalan raya depan Kampung Tua Telaga Punggur. Karena bila mangkal jumlahnya terlalu banyak bisa lebih dari 20 unit sampai 30 unit mobil, hingga pandangan kami seolah olah kami akan membuat pangkalan taxi online," ungkap warga.


Menurut warga juga tidak mau dengan ramainya Taxi online yang mangkal tersebut memancing keributan kembali dengan taxi pangkalan yang bisa membuat kampung kami kena imbasnya.


Ketua RT.001 Telaga Punggur Sdri. Reni Binti Wahab mengatakan," apa maksud tujuan kalian mencopot spanduk yang telah kami buat, apakah sengaja untuk membuat ribut ?" Tanyanya.


"Tolong hargai kami sebagai warga Kampung Tua Telaga Punggur yang selama ini tidak pernah mengusik kalian mencari nafkah dikampung kami, namun karena perselisihan kalian dengan taxi pangkalan yang menjalar ke kampung kami membuat kami jadi resah dan tidak tenang.


Saya berharap kepada seluruh taxi online agar mematuhi kesepakatan yang telah disepakati antara warga dan taxi online, yang mana batas penjemputan di SMPN 17 Batam dan kesepakatan itu ditandatangani oleh ketua kalian Taxi online.




Kalian kan bisa saja mangkal di dekat SMPN 17 Batam atau diseputaran sebelum pelabuhan domestik telaga Punggur tidak harus di depan jalan raya depan Kampung Tua Telaga Punggur karena kalian menggunakan aplikasi.


Kalau masuk orderan kalian tinggal suruh jalan aja penumpangnya sedikit lewat pintu keluar Kampung Tua Telaga Punggur, lalu kalian datang menjemput," ujar Reni


Kemudian Saragih, pihak Taxi Online menyampaikan," kami merasa jalan tersebut adalah jalan umum dimana tidak ada larangan bagi siapapun untuk mangkal di pinggir jalan umum karena kita sama semua haknya.


Kami merasa spanduk tersebut tidak lah sesuai dan tidak ada ijinnya, mengapa harus melarang kami mangkal di pinggir jalan," ucapnya.


"Kami tidak mengetahui kesepakatan apa yang telah dibuat dan disepakati oleh warga dengan ketua kami saat itu. Kalau saat itu kami ada kami pun akan menolak, ketua kami untuk menandatangani kesepakatan tersebut karena bila kesepakatannya kami melakukan penjemputan di SMPN 17 Batam itu tidak masuk akal.


Di mana penumpang yang keluar dari pelabuhan akan berjalan kaki itu kan" sangat jauh, dan sangat menyusahkan penumpang. Karena mereka juga membawa barang bawaannya apalagi ada anak kecil tolong yang manusiawi sedikitlah.


Kami mangkal disitu bukan satu harian kami mangkal situ hanya sebentar saja, menunggu penumpang yang pesan di online, habis itu kami pergi dan tidak kembali kesana lagi dan lokasi itu bukan untuk kami jadikan pangkalan itu bahasa yang tidak masuk akal.




Kami mangkal disitu karena habis hantar penumpang ke pelabuhan atau sekitarnya, nah !" untuk balik kami kan gak mungkin kosong maka sementara nunggu untuk dapat orderan disitulah kami mangkal sebentar. Karena kalau didekat pelabuhan kami tidak boleh kalau di SMPN 17 Batam terlalu jauh bagi penumpang untuk jalan kesana," tutur Saragih selalu sopir online.


Permintaan dari pihak kepolisian untuk menghadirkan perwakilan yang ikut tandatangan dalam kesepakatan yang pernah dibuat antara warga dan taxi online sudah kita hubungi namun mereka sedang ada kegiatan untuk bertemu walikota Batam jam 7 malam ini, mereka tidak dapat hadir saat ini.


Pertemuan singkat saat ini belum menghasilkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Karena menunggu pihak perwakilan taxi online yang menandatangani kesepakatan bahwa penjemputan taxi online di SMPN 17 Batam untuk dapat menjelaskan kepada pengemudi Taxi Online yang belum mengetahui.


Pihak warga mengatakan akan kembali memasang spanduk tersebut karena spanduk tersebut sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bila ada kesepakatan baru lagi maka warga akan mencabut spanduk tersebut.


Akan direncanakan kembali untuk melakulan mediasi  dan menunggu dapat dihadirkan kembali para ketua kedua belah pihak yang telah menandatangani kesepakatan sebelumnya yang menyatakan penjemputan taxi online di SMPN 17 Batam.

 

Bersedia menahan diri untuk tidak melakukan hal hal yang memicu terjadinya keributan menunggu diadakannya kembali mediasi. Sekira pukul 19.00 Wib warga dan  sopir taksi online membubarkan diri dengan tertib,situasi aman dan kondusif.




(Ety)


Komentar

Tampilkan