Iklan

Iklan

Perkuat Sinergitas TNI-Polri dan Semakin Dekat dengan Masyarakat, TNI - POLRI gelar Seni Budaya Asli Indonesia.

24JAMNews
05 Februari 2023, 01:34 WIB Last Updated 2023-02-04T18:34:54Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

24JAMTOP.COM | JAKARTA - Polri menggelar pagelaran budaya wayang kulit dengan Lakon Wahyu Makutharama pada Jum'at malam, 03 Februari 2023 lalu, yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan seluruh Kepala Staf TNI, di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan. Minggu, 05/02/2023.




Sigit mengungkapkan, pagelaran wayang kulit ini merupakan bentuk kesepakatannya bersama dengan Panglima TNI dalam rangka menjaga serta melestarikan budaya asli Indonesia. 


Kapolri dan Panglima TNI serta seluruh Kepala Staf sebelumnya ikut main dalam kegiatan wayang orang bertema "Pandawa Boyong" di TIM pada tanggal 15 Januari 2023 lalu. 


"Jadi hari ini sesuai dengan kesepakatan Pak Panglima bahwa kita sepakat untuk terus Nguri-uri budoyo menjaga, mengembangkan budaya, setelah beberapa waktu yang lalu kita melaksanakan pagelaran wayang orang bersama TNI-Polri di taman Ismail Marzuki," kata Sigit di Lapangan Bhayangkara Polri. 




Selain merawat budaya asli Indonesia, Sigit menekankan, kegiatan ini diselenggarakan untuk semakin memantapkan sinergisitas dan soliditas antara TNI dan Polri. 


"Kegiatan hari ini utamanya adalah melanjutkan kegiatan dalam rangka memperkuat soliditas TNI-Polri yang selama ini sudah terjalin dengan baik yang selama ini sudah kompak," ujar eks Kabareskrim Polri itu. 


Sigit juga menyebut, kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk lebih mendekatkan diri antara TNI-Polri dengan beserta dengan seluruh lapisan elemen masyarakat Indonesia. 


"Harapan kita tentunya soliditas TNI dan Polri akan sangat bermanfaat dan juga kita harapkan dengan soliditas TNI-Polri hari ini kegiatan yang dihadiri oleh komunitas wayang, teman-teman dari Ormas, OKP dan pecinta budaya yang lain kita harap ikut serta mendekatkan TNI-Polri dengan masyarakat," ucap Sigit. 




Menurut Sigit, pagelaran budaya wayang kulit dengan Lakon Wahyu Makutharama, ini banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh masyarakat karena didalamnya mengandung ajaran Hastabrata, yakni soal mengajarkan tentang jiwa kepemimpinan. 


"Masyarakat bersama pemimpin yang memiliki hubungan saling mendukung. Pemimpin bisa mengayomi rakyatnya, demikian juga rakyat juga bisa memahami apa yang menjadi tugas pemimpin nya," tutur Sigit. 


Dengan lakon ini, Sigit berharap, terbentuk karakter kepemimpinan yang terus menjaga dan mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


"Hal ini tentu akan dapat semakin memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat, khususnya menghadapi tahun politik. Dimana kita selalu mengingatkan setiap saat oleh pak Panglima, bahwa perbedaan pendapat boleh ada, namun yang namanya persatuan dan kesatuan harus selalu terjaga," papar Sigit. 




Selanjutnya Sigit juga menuturkan, dengan semakin kokoh sinergitas TNI-Polri dan masyarakat, maka rasa persatuan dan kesatuan itu tidak akan goyah dengan segala bentuk tantangan dan rintangan yang ada. 


"Dan tentunya harapan kita semua akan semakin meningkatkan rasa soliditas, semakin meningkatkan hubungan kedekatan antara TNI dan Polri, juga masyarakat, sesuai dengan harapan kita. Ini juga, akan membawa stabilitas kamtibmas, stabilitas politik yang lebih baik," ungkap Sigit. 


Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sangat mengapresiasi Kapolri yang telah melanjutkan komitmen bersama dalam rangka merawat budaya asli Indonesia. 


"Ini adalah wujud kelanjutan dari sinergitas TNI dan Polri. Sinergitas tidak hanya menjaga kedaulatan dan keamanan negara saja, selain itu juga menjaga kedaulatan budaya, seperti wayang kulit, ini adalah budaya asli Indonesia yang harus kita lestarikan," ujar Yudo.




(Ety).


Komentar

Tampilkan