Iklan

Iklan

Tekad Jokowi Ingin Negara Lain Bergantung Dengan Indonesia

24JAMNews
03 Desember 2022, 11:05 WIB Last Updated 2022-12-03T04:08:09Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


Jakarta24jamtop.com : Presiden Joko Widodo,dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Istana Negara menyatakan keterbukaan ekonomi harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menjadikan negara lain bergantung kepada Indonesia. Jakarta, Jumat (2/12/2022).


Menurut Jokowi, Indonesia tidak boleh mengikuti nasib negara-negara Amerika Latin yang menurutnya tidak mengalami perkembangan signifikan meski mereka juga membuka pintu ekonominya. 

"Harus kita bisa mendesain negara lain tergantung kepada kita, harus, jangan sampai kita ini hanya menjadi cabang. Ini yang saya lihat kekeliruan di Amerika Latin, hanya menjadi cabang," 

Tanpa menyebut negara yang dimaksud, Jokowi menilai negara-negara Amerika Latin itu gagal membuat negara lain bergantung kepada negara tersebut.


Akibatnya, negara itu selalu berstatus sebagai negara berkembang selama puluhan tahun meski sudah mendapatkan banyak investor. "Banyak investor masuk, tapi hanya menjadi cabang. Ekonominya tumbuh, tetapi hanya menjadi cabang," ujar Jokowi. 

Jokowi mengatakan, Indonesia sebaiknya meniru langkah Taiwan dan Korea Selatan yang menurutnya sudah membuat banyak negara ketergantungan. Ia menuturkan, Taiwan kini fokus memproduksi chip, sedangkan Korea Selatan membuat komponen-komponen digital yang dicari-cari oleh perusahaan besar Amerika Serikat.

Menurut Jokowi, sejumlah negara sebetulnya sudah memiliki ketergantungan kepada Indonesia, tercermin ketika pemerintah menyetop ekspor batubara dan minyak sawit beberapa waktu lalu. "Begitu batubara kita setop dua minggu saja, yang telpon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, presiden. Oh ini tergantung," kata dia. 

Jokowi melanjutkan, keputusannya menghentikan ekspor minyak sawit juga dipertanyakan oleh banyak pihak. Namun, ia bersikukuh dengan keputusannya karena pemerintah harus memprioritaskan kebutuhan minyak sawit di dalam negeri ketimbang ekspor ke luar negeri. 


"Kenapa setop, ya karena dalam negerinya hilang barangnya. Saya harus utamakan rakyat saya dulu, saya sampaikan, enggak bisa saya berikan ke kamu kemudian kita kelabakan enggak punya minyak, enggak bisa," kata Jokowi.


(Red)

Komentar

Tampilkan