masukkan script iklan disini
24jamtop.com : Dalam Kehidupan Yang kita lalui, Baik-buruknya seorang manusia sangat ditentukan oleh kebersihan hati dalam jiwanya.
Karena hati manusia laksana raja dalam jiwa dan raganya, segala bentuk rupa tingkah laku manusia adalah buah kehendak hatinya. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ
Artinya, “Sesungguhnya, di dalam raga ini terdapat sekerat daging. Jika ia baik, maka baiklah (amalan) seluruh raga, dan jika ia rusak, maka rusaklah (amalan) seluruh raga. Sesungguhnya, ia adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits ini mengisyaratkan bahwa kebaikan berupa amal perbuatan lahiriyah seorang hamba, begitu juga tindakannya dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan maupun menghindari perkara-perkara yang syubhat, sangat tergantung dari bagaimana kondisi hatinya.
Karena itulah hati dijuluki sebagai raja, sedang anggota tubuh yang lain adalah pasukannya. Pasukan yang sangat setia terhadap raja, sangat tunduk dan patuh dalam menjalankan semua keinginannya. Kalau rajanya baik, otomatis pasukannya juga ikut baik. Namun, jika rajanya rusak, maka pasukannya juga ikutan rusak.
Seperti yang baru-baru ini, ada sebuah video pendek di Tik Tok, yang sangat menarik sekali narasinya.
Katanya, ada dua jenis manusia di dunia ini, satu seperti lumpur, satu seperti emas. Kadang keduanya tercampur dan terlihat sama.
Namun, ketika campuran itu diguncang di sungai masalah, si lumpur akan mengeluh dan memperkeruh suasana, sedangkan si emas akan muncul bersinar dan menunjukkan nilainya.
Lalu apa yang akan kita lakukan saat menemukan emas? Tentu akan diambil, disimpan sebab bernilai tinggi. Adapun lumpur dicampakkan dan dilupakan begitu saja.
Dalam kehidupan ini, manusia emas ini adalah mereka yang selalu memberi manfaat kepada orang lain. Sedangkan manusia lumpur adalah si biang kerok, dan pendengki. Buang, karena ia akan selalu memperkeruh suasana!.
