DELI SERDANG | 24jamtop.com : Bandara Kualanamu dikuasai teroris, seorang pengguna jasa (wanita menggendong bayi) menjadi korban penyanderaan dengan menodongkan senjata api ke kepala korban sambil berteriak dengan menyampaikan tuntutannya berupa pembebasan tahanan politik. Kamis (08/12/2022).
Pelaku teror menuntut disediakan Helikopter Full Fuel beserta crew, dan sejumlah uang 40 Miliar Rupiah dalam waktu 1 jam.
Kondisi Makin mencekam ketika pelaku teror melakukan penembakan pesawat, yang dimana mengenai sisi bagian sayap pesawat sehingga mengharuskan landing darurat.
Petugas watchroom dan petugas Bandar Udara Kualanamu segera mengevakuasi korban di pesawat. Dampak dari kecelakaan pesawat udara tersebut terjadi delay cukup lama akibat runway closed, sehingga menimbulkan keributan di dalam gedung terminal.
Petugas OIC, Operation & Service, Avsec dan Airlines berusaha menenangkan para penumpang yang mulai resah.
Informasi yang dihimpun, Kejadian tersebut merupakan skenario penanganan ancaman teror yang dilaksanakan di Bandar Udara Kualanamu.
Dalam keterangan pers nya Heriyanto Wibowo selaku Director of Operations mengatakan bahwa "Simulasi ASE & AEE bertujuan untuk melatih komunikasi, koordinasi & komando untuk penanganan, penaggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Kualanamu, agar Seluruh Anggota komite penanggulangan memiliki kesiapan dan sigap dalam menangangi bencana."
Kegiatan yang melibatkan 509 personil dari seluruh Anggota komite penanggulangan, dan juga anggota dari TNI, POLRI, BASARNAS, AIRLINES, CIQ, KKP, RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS serta PMI.
Lanjut Heriyanto Wibowo, ini mempunyai skenario Bahwa telah terjadi penyanderaan di Bandar Udara Kuala Namu, Pelaku terdiri dari 4 orang yang dimana Dua diantara pelaku adalah petugas kebersihan di Bandar udara Kuala Namu.
Pelaku 3 otak perencana dan pelaku 4 adalah mantan petugas yang telah terdampak PHK, mereka merencanakan penyanderaan dengan cara meledakkan pesawat yang akan landing dengan menggunakan Manpads.
Latihan berskala besar yang diikuti oleh seluruh komunitas Bandara merupakan kegiatan akbar yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Aviasi, yang mana sebelumnya selalu dilaksanakan oleh Bandara - Bandara yang dilakukan oleh perusahan induk, yakni PT Angkasa Pura II setiap 2 tahun sekali yang dilaksanakan secara parsial antara Airport Emergency Exercise dan Airpot Security Exercise. Terangnya.
(Can)