TAPSEL | 24JAMTOP.COM
Diduga kesal karena istrinya menolak di madu, Hopong Siagian justru bertindak nekat. Dengan sehelai selendang, ia memilih gantung diri di gubuk kebun karet milik tetangganya.
Informasi dihimpun, mayat Hopong Siagian ditemukan tergantung di gubuk milik Iqbal Harahap, tepatnya di Dusun Sikail-Kail, Desa Hutaginjang, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Minggu (31/10) siang.
Kapolres Tapsel AKBP Roman Smaradhana Elhaj melalui Kasat Reskrim AKP Paulus Robert Gorby Pembina kepada wartawan, Senin (1/11) siang mengatakan, sebelum ditemukan gantung diri, saksi Iman Siregar mangatakan, korban pergi dari rumahnya pada Jumat (28/10) dini hari.
"Kemudian saksi dan keluarga melakukan pencarian, namun tidak ketemu," ujarnya pada awak media, Senin (1/11/21).
Menurut Kasat, kejadian berawal pada Minggu (31/10) sekira jam 10.00. Saat itu saksi Rokta Waruhu sedang manderes di kebun Ikbal Harahap dan hendak mengambil peralatan di dapur gubuk. Namun dia terkejut melihat seorang pria dewasa sudah tergantung di dalam gubuk, sehingga saksi langsung berlari ke kampung untuk memberitahukan kepada warga.
"Atas penemuan mayat yang dimaksud, Kepala Desa Hutaginjang melaporkan ke Polpos Pargarutan dan Polsek Sipirok sekira jam 12.00," kata Kasat.
Menindaklanjuti laporan tersebut, sambung Kasat, personel Polsek Sipirok dipimpin Kapolsek dan Kanit Reskrim bersama dengan anggota melakukan olah TKP yang dilakukan oleh Inafis Polres Tapsel. Dan pada jam 12.30, mayat dibawa ke Puskesmas Huraba untuk dilakukan pemeriksaan luar.
"Adapun hasil olah TKP adalah, mayat tergantung di dalam gubuk dengan sehelai selendang warna merah jambu yang diikat dengan tiang atap gubuk dan ditemukan bahwa lidah mayat menjulur ke luar," ungkap Kasat.
Dari keterangan saksi Jalaluddin Siagian (50) sebagai abang kandung, dan Roni Siangian (40) sebagai adik kandung korban, sambung Kasat, korban telah beberapa kali melakukakan upaya bunuh diri dikarenakan istri korban bernama Sumiani, tidak mengiijinkan untuk kawin lagi dengan alasan belum ada keturunan.
"Atas kejadian itu, keluarga bermohon agar korban tidak diotopsi (surat terlampir), yang disaksikan oleh abang dan adik korban," tandas Kasat. (ok)