Ilustrasi |
MADINA | 24JAMTOP.COM
AH (42) babak belur digebuki warga setelah aksi bejatnya yang tega memperkosa putri kandungnya terbongkar. Ironisnya, sebelum diperkosa, AH terlebih dahulu mengajak putrinya yang berusia 14 tahun nonton film porno. Duh!
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ayah bejat asal Kecamatan Penyabungan, Kabupaten Mandiling Natal, itu kini mendekam di balik jeruji besi Mapolres Mandailing Natal.
Dari informasi yang dihimpun awak media, awalnya AH memberikan tontonan film dewasa kepada putri tersebut. Diduga putrinya yang memasuki usia remaja itu terangsang hingga masuk ke kamar.
Melihat gelagat putrinya, Ah menunggu kondisi rumah sepi dan langsung mencabuli darah dagingnya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Madina AKP Azwar yang dihubungi awak media pada Jumat (24/9) mengatakan, bahwa pelaku yang merupakan ayah kandung korban sengaja memperlihatkan anaknya film dewasa melalui smartphone.
"Pelaku ini memantau gerak-gerik putrinya hingga didapati putrinya terangsang di kamar. Besok harinya, istri pelaku pergi dan anak perempuan pertamanya pergi jualan. Di rumah tinggal mereka berdua," katanya.
Lanjut Azwar, di hari itu, pelaku langsung memanggil putrinya itu ke kamarnya dan menggaulinya.
"Putrinya yang tidak berani melawan kemudian beralasan haus jadi harus berhenti. Si pelaku kemudian membiarkan putrinya keluar kamar untuk minum dan disaat kesempatan itu dimanfaatkan korban untuk lari dan mengadu ke kakaknya yang saat itu berada di warungnya," ungkapnya.
Sontak kakaknya yang mendengar cerita adiknya itu pun memberitahukan kepada warga hingga pelaku babak belur dihajar warga.
Tak hanya itu, pelaku pun akhirnya diserahkan warga ke polisi untuk diproses hukum.
"Tersangka kita tencam hukum 10 hingga 20 tahun penjara, undang-undang perlindungan anak," jelas Azwar.
Terpisah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sumut, Muniruddin Ritonga yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya juga telah mendapat kabar tersebut.
"Kejadian itu sangat kita sayangkan. Kami bersama ketua umum bapak Arist Merdeka Sirait akan ke Madina. Kita akan melihat langsung kondisi anak dan kita akan memberikan bantuan seperti konseling dan keperluan yang nantinya dibutuhkan anak dalam penanganan kasus ini," pungkasnya.( */blr)