MEDAN | 24JAMTOP.COM
Presiden Joko Widodo menegur semua kepala daerah di Sumatera Utara terkait serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang rendah.
Teguran Presiden pro-rakyat ini tentu sangat beralasan karena dalam kwartal triwulan ketiga, dana yang seharusnya direalisasikan untuk kesejahteraan rakyat ternyata masih banyak yang mengendap di Bank yang tentunya secara otomatis akan mempengaruhi kepada tingkat perputaran uang (money circulation).
Jika perputaran uang mandek, akan berekses kepada perekonomian masyarakat. Apalagi saat dimasa Pandemi ini, kemampuan daya beli masyarakat melemah dikarenakan sulitnya mendapatkan uang.
Jika dihitung-hitung, masa 1 tahun anggaran tahun 2021 hanya tinggal menyisakan lebih kurang tiga bulan lagi dan akan memasuki tahun 2022. Jika mengambil istilah perusahaan, maka akhir Desember tahun 2021 adalah fase tutup buku.
Menurut data pada 10 September 2021, realisasi APBD di Sumut baru 55,2 persen. Sementara, rata-rata APBD yang masih mengendap di bank justru sangat tinggi, yakni mencapai Rp1,3 triliun.
"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah. Sehingga jangan terlalu lama (APBD) di bank," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa serapan anggaran perlu segera mungkin dipercepat, sehingga bisa mendongkrak laju ekonomi di daerah. Dengan serapan anggaran yang makin besar, maka peredaran uang di kabupaten dan kota juga semakin banyak.
Menurut Jokowi, APBD daerah-daerah di Sumut malah lebih banyak yang mengendap di bank. Secara spesifik Jokowi menyebut serapan APBD beberapa Kabupaten/Kota yang mengendap.
Diantaranya APBD Kota Medan yang mengendap di bank sebesar Rp 1,8 triliun, Deliserdang Rp 636 miliar, Tapanuli Utara Rp 603 miliar, Labuhan Batu Rp 503 miliar, Nias Rp 466 miliar, Toba Samosir Rp 417 miliar, Langkat Rp 388 miliar, Tapanuli Selatan Rp 387 miliar, Dairi Rp 356 miliar, Karo Rp 335 miliar, Mandailing Natal Rp 334 miliar, Sibolga Rp 324 miliar, Pematang Siantar Rp 240 miliar, Serdang Bedagai 235 miliar, Asahan 2018 niliar dan Batu Bara Rp 199 miliar.
"Yang paling besar di Medan. Nanti dicek," ujar Jokowi saat rapat bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan, Kamis (16/9).
"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah. Sehingga jangan terlalu lama (APBD) di bank," kata Jokowi. (*/ms)