Penemuan mayat Fitri Amanda Waruwu. |
NIAS | 24JAMTOP.COM
SEORANG bocah Sekolah Dasar (SD) ditemukan tak bernyawa dengan kondisi membusuk di dalam paret. Diduga, bocah bernama, Fitri Amanda Waruwu (13) siswi kelas VI SD itu korban pembunuhan. Sebab saat ditemukan, mayatnya ditutupi rumput dan dauh pisang.
Guna mengetahui penyebab pasti kematian korban, polisi mengevakuasi mayat korban ke RSU dr Thomsen Gunung Sitoli untuk diotopsi.
Informasi dihimpun, mayat korban ditemukan, Senin (13/9) siang kemarin di dalam paret kawasan Dusun V, Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias. Sebelumnya, korban dilaporkan hilang sejak, Jumat (10/9) lalu.
Kapolres Nias, AKBP Wawan Iriawan melalui Paur Subbag Humas, Aiptu Yadsen F Hulu saat dikonfirmasi wartawan mengaku belum bisa memastikan apa penyebab kematian korban.
"Saat ditemukan, kondisi mayat korban sudah membusuk, sehingga tidak bisa diketahui apa penyebab kematian korban lewat visum luar," ujar Aiptu Tadsen F Hulu, Selasa (14/9).
Ia menjelaskan, mayat korban masih berada di RSUD Thomsen Gunungsitoli menunggu pelaksanaan visum dalam (outopsi). "Motif di balik meninggalnya korban masih dalam penyelidikan polisi," ujarnya.
Aiptu Yadsen mengatakan, polisi kini sedang bekerja memeriksa para saksi. Sementara barang bukti yang ditemukan berupa 1 helai celana pendek warna merah bergaris hijau yang dipakai korban, 1 helai baju kaos oblong warna hitam campur warna putih dengan motif gambar Micky Mouse dan 1 helai celana dalam 1 helai BH korban.
Dijelaskannya, mayat korban ditemukan pada Senin (13/9) sekira jam 07.00 wib oleh beberapa warga Dusun V dan Dusun II Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Nias, yang melakukan pencarian. Sebab, korban dilaporkan sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah.
"Hari Senin kemarin, warga memfokuskan melakukan pencarian ke arah Sungai Mola dan kebun milik warga yang berlokasi di Dusun V. Di sana, warga kemudian mencium aroma bangka di sekitar kebun milik warga atas nama Robertus Halawa dan akhirnya berhasil menemukan korban yang sudah tak bernyawa dengan kondisi membusuk," ujar Aiptu Yadsen.
Sebelumnya, Paman Fitri bernama Beliaro Gulo alias Ama Rida yang dihubungi wartawan mengatakan, Fitri Amanda Waruwu adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ia masih duduk di kelas VI SD. Korban tinggal di rumah neneknya di Dusun V Sitolubanua.
Korban kerap bergaul (bermain) di lingkungan sekitar. Lantaran kedua orang tuanya merantau ke seberang (Pekan Baru) mencari pekerjaan.
Beliaro Gulo menjelaskan, kejadian ini berawal pada Jumat , 10 September 2021, menjelang sore, Fitri belum pulang ke rumah. Keluarga mulai kasak-kusuk bahkan sebagian warga kampung yang mendengar informasi turun korban namun tidak kunjung ditemukan.
Pelaku Diduga Menyerahkan Diri
BERHEMBUS kabar bahwa pelaku dugaan pembunuhan, Fitri Amanda Waruwu (13), siswi kelas VI SD, warga Desa Sitolibanua, Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias, Sumatra Utara menyerahkan diri ke polisi setempat.
"Pelaku sudah menyerahkan diri ke Polres Nias," ungkap sumber tersebut kepada wartawan, Selasa (14/9).
Namun, sumber tersebut belum tahu motif di balik meninggalnya korban. Ia mengatakan, kasus tersebut sedang didalami polisi. "Saya kurang tahu motifnya. Sedang didalami oleh polisi. Pelaku sudah menyerahkan diri. Beri kesempatan kepada petugas untuk mengungkapnya," sebut sumber itu.
Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen F Hulu yang dikonfirmasi terkait kabar tersebut mengaku belum tahu. Ia belum mendapat informasi dari Polsek Bawolato.
"Kalau ada nanti informasinya akan dikabari lebih lanjut", katanya..
Aiptu Yadsen menerangkan, dirinya belum bisa menyampaikan informasi atas kabar yang menyebut pelaku dugaan pembunuhan Fitri Amanda Waruwu sudah menyerahkan diri. "Tidak tahu kita, sumbernya darimana?" imbuhnya. (*/ok)