MEDAN | M24JAMNEWS.TOP
DPRD Kota Medan berencana memanggil manajemen RSUD Pirngadi Medan terkait buruknya pelayanan yang diberikan. Selain itu, DPRD Kota Medan ingin menanyakan masalah bayi diduga di-Covid-kan RSUD Pirngadi Medan.
"Kami akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) kenapa kejadian seperti itu bisa terjadi. Buruknya pelayanan RSUD Pirngadi bukan kali ini saja. Sebelumnya juga ada, seperti soal tabung oksigen kosong itu," kata Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajudin Sagala, Rabu (9/6).
Dia mengatakan, dirinya ingin mendengar langsung masalah ini dari Direktur RSUD Pirngadi Medan. Sebab, apa yang dilakukan petugas medis ini sangat tidak patut dan mencederai dunia kesehatan.
"Jadi saat itu saya telepon Direktur Utama RSUD Pringadi agar (pasien bayi) dilayani dengan bagus. Katanya iya, dan langsung dimasukkan ke IGD," kata Rajudin Sagala.
Saat datang ke rumah sakit, bayi itu hendak dioperasi. Tapi kenyataannya, niat untuk operasi urung dilakukan karena berbagai alasan, termasuk kurangnya alat medis.
"Pasien mau dioperasi, rupanya sampai jam 12.30 WIB tidak jadi-jadi. Makanya nanti dalam waktu dekat atau secepatnya akan kita panggil Direktur RSUD Pirngadi, kemungkinan Minggu depan," lanjutnya.
Kasus buruknya layanan di RSUD Pirngadi Medan bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya seorang pasien meninggal dunia karena diduga kekosongan oksigen pada tabung yang disediakan. Masalah ini juga sempat disoroti Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sayangnya, kasus buruknya pelayanan rumah sakit kembali terulang. (*/trc)