Iklan

Iklan

Wanita Paruh Baya Dibunuh Suami Siri Kepala Dibenam di Bak Mandi

29 Maret 2021, 04:29 WIB Last Updated 2021-03-28T21:30:36Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



24JAMNEWS.TO | SUNGGAL


Seorang wanita ditemukan tak bernyawa di dalam bak berisi air di kamar mandi ruko Jalan Pembangunan No 29 C, Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, yang di sewanya. Diduga, ia dibunuh suami sirinya. Sebab, saat mayatnya ditemukan, suami sirinya mendadak menghilanga.


Mayat wanita bernama Jamilah (45) tersebut pertama kali ditemukan kakak kandungnya, Jamiah (53), Sabtu (27/3) sekira jam 21.00 Wib. 


Saat itu, Jamiah mendatangi ruko yang merupakan tempat tempat usaha papan bunga. Sampai di sana, Jamiah melihat pintu ruko dalam keadaan tertutup. 


Ia pun menelpon Jamilah, namun ponsel adiknya itu tidak aktif. Jamiah pun menelpon suami Jamilah. Namun hasilnya sama saja, telepon adik iparnya itu juga tidak aktif. 


Merasa ada yang tak beres, Jamiah pun memanggil anak Jamilah, NH (14) yang tinggal di Desa Payageli, Dusun II. Setelah tiba kembali di ruko, mereka pun memeriksa CCTV dari rumah di sebelah kediaman Jamilah. 


Dalam rekaman tersebut, terlihat suami Jamilah berinisial S meninggalkan rumahnya dengan mengendarai sepedamotor seorang diri. Pihak keluarga Jamilah pun merasa semakin ada yang tak beres, hingga akhirnya sekira jam 21.00 WIB mereka memanggil tukang kunci untuk membuka pintu rumah. 


Begitu pintu terbuka, mereka memeriksa ke seluruh ruangan di dalam rumah. Jamiah dan keponakannya NH kaget menemukan adiknya itu sudah tak bernyawa di dalam bak mandi. Saat ditemukan, posisi Jamilah keadaan telungkup dengan kepalanya terendam air. 


Temuan itu pun sontak menghebohkan warga sekitar yang kemudian menghubungi Polsek Sunggal. Polisi tiba di lokasi beserta tim Inafis Polrestabes Medan untuk melakukan olah TKP dan selanjutnya mengevakuasi jenazah Jamilah ke Rumah Sakit Bhayangkara. 


Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi melalui Kasi Humas, Aiptu Roni B Sembiring saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. “Benar, saat ini pelaku masih dalam pengejaran,” jawabnya singkat. 


Sering Cekcok Dengan Suami Siri


SAAT ini polisi masih memburu terduga pelaku yang membunuh Jamilah. Wanita berusia 45 tahun itu diduga telah dibunuh suami sirinya berinisial S. Dugaan itu berdasarkan hasil rekaman CCTV yang memperlihatkan S pergi seorang diri mengendarai sepedamotor Honda Supra, sebelum Jamilah ditemukan tewas oleh kakak kandungnya. 



Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, sebelum peristiwa pembunuhan tersebut, rumah tangga Jamilah dengan suaminya itu diketahui kurang harmonis. Keduanya pun sering kali terdengar terlibat pertengkaran. 


“Memang sering ribut,” kata seorang warga sekitar yang mengaku mengenal Jamilah. 

Menurut warga tersebut, Jamilah sudah beberapa kali menikah. Wanita asal Desa Payageli itu kemudian menyewa ruko berlantai dua di Jalan Pembangunan untuk dijadikan tempat usaha papan bunga. 


Jamilah diduga dihabisi oleh suami keduanyanya itu pada pagi hari. Pasalnya, sebelum ia ditemukan tewas, kakak kandungnya Jamiah sudah berkali-kali coba menghubunginya sejak pagi.


Namun ponsel sang adik tak pernah aktif lagi, hingga jasadnya ditemukan di dalam bak mandi rumahnya. 

“Kemungkinan pagi atau siang lah. Karena kabarnya mayatnya udah kaku pas dibawa polisi. Berarti kan udah lama,” beber warga itu lagi. 


Saat ini, jenazah Jamilah sudah disemayamkan di rumah orangtuanya di Desa Payageli, Gang Bahagia. 

Kasi Humas Polsek Sunggal, Aiptu Roni B Sembiring saat dikonfirmasi terkait motif pembunuhan, mengaku belum bisa memberikan penjelasan. “Sabar ya, saya sedang ibadah. Kanit masih melakukan pengejaran,” jawabnya. 


Informasi terakhir yang diperoleh wartawan, suami siri Jamilah diduga melarikan diri ke Provinsi Aceh. Polisi disebut-sebut sedang melakukan pengejaran ke kawasan itu.


Dikenal Baik dan Giat Bekerja 


SUASANA duka menyelimuti kediaman orangtua Jamilah, di Jalan Sei Mencirim, Gang Bahagia, Dusun II Desa Payageli, Minggu (28/3). Para pelayat ramai mendatangi rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Jamilah. Warga maupun keluarga tidak menyangka jika Jamilah harus meninggal dunia secara tragis. Menurut pihak keluarga, Jamilah sudah dua kali menikah. Pernikahan pertamanya dengan pria berinisial D yang juga tinggal di Desa Payageli. 


Dari pernikahan pertama itu, Jamilah dikaruniai seorang anak berinisial NH (14). Setelah sempat menjanda, Jamilah kemudian menikah lagi dengan S. Selama 2 tahun menikah dengan S, Jamilah belum dikaruniai anak. 


“Anaknya cuma 1 dari suami pertamanya,” tutur salah seorang anggota keluarga saat ditemui di rumah duka. Pihak keluarga pun tidak mendapat firasat apapun sebelum kematian Jamilah. Mereka hanya mengetahui bahwa Jamila adalah wanita yang giat bekerja.  


“Dia, setiap jam 4 atau jam 5 pagi sudah pergi belanja bunga ke Sambu. Dia jual bunga untuk orang ziarah, bukan nyewakan papan bunga,” katanya. Masih menurut pihak keluarga, mereka belum pernah mendengar bahwa Jamilah dan suaminya S terlibat pertengkaran serius. “Nggak ada dengar. Makanya ini kok tiba-tiba kayak gini,” kata wanita yang mengaku sepupu Jamilah itu. Sementara warga sekitar pun merasa terkejut dengan peristiwa itu. Menurut warga, Jamila merupakan orang baik dan ramah. 


“Baik orangnya dek. Makanya nggak sangka kita digitukan orang dia,” tutur warga. Setelah pelaksanaan fardhu kifayah di rumah duka, Jamilah yang merupakan bungsu dari tiga bersaudara itu pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Mahabbah Dusun II, Desa Payageli. Suasana haru terlihat jelas di rumah duka saat mengantarkan jenazah Jamila ke tempat peristirahatan terakhir. (02.S)

Komentar

Tampilkan