Iklan

Iklan

Tim Gabungan Razia Rutan Labuhan Deli, Hape, Sajam Hingga Bong Ditemukan

12 Maret 2021, 02:36 WIB Last Updated 2021-03-11T19:36:12Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini




24JAMNEWS.Top | LABUHAN DELI 


Petugas gabungan dari Rumah Tahanan (Rutan) Labuhandeli Kelas I bersama Polres Pelabuhan Belawan, Koramil 10/MLdan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, secara mendadak melakukan razia terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP), Selasa (9/3) malam, lalu.


Razia besar-besaran yang dimotori Rutan Labuhandeli Kelas I merupakan atensi Dirjen Pemasyarakatan, dari razia tersebut menemukam puluhan Hp, kabel cas, headset, senjata tajam dan alat isap sabu dari sejumlah kamar, serta ditemukan satu warga binaan positif narkoba di Rutan Labuhandeli Kelas I tersebut.


Razia yang melibatkan seluruh jajaran penegak hukum, petugas gabungan masuk ke Rutan Labuhandeli dengan menggeledah ke seluruh kamar yang dihuni warga binaan dengan mengecek lemari, bungkusan makanan dan tubuh tahanan.


Selama proses penggeledahan berlangsung, ditemukan sejumlah barang - barang yang dilarang yang digunakan para warga binaan di rutan tersebut.


Menanggapi lolosnya barang haram kedalam Rutan Labuhandeli, Kepala Biro Hukum dan HAM Lumbung Informasi Rakyat Sumut M Asril Siregar SH MH, angkat bicara.


"Menurut saya hal ini bukan rahasia umum ditengah masyarakat. Meskipun berganti menteri Hukum dan Ham, namun masuknya barang haram kedalam rutan sudah menjadi kebiasaan oknum tahanan maupun oknum pegawai ka rutan itu sendiri," ujar M Asril Siregar SH MH, saat dikonfirmasi. Kamis (11/3), malam.


Lanjut dikatakan Pengacara Muda ini. Walaupun berulang kali dilakukan razia namun tak mampu menyelasikan masalah tersebut. 


"Yang anehnya lagi setiap masalah peredaran itu terhembus keluar baru dilakukan razia. Jangan pula razia itu dilakukan hanya untuk menutupi kesalahan," tegasnya.


Sudah selayaknya kemenkumham mengevaluasi kinerja setiap bulan. Terkhusus pada pimpinan ka rutan itu sendiri. 

"Karena beliaulah yang selayaknya turut bertanggung jawab apabila anak buahnya tidak becus dalam bekerja. Kemudian bilamana ada pengungkapan kasus peredaran narkoba di dalam rutan, ka rutan harus diperiksa untuk mengkaji ada atau tidak keterlibatannya," terang Wakil Ketua Bidang Sosial DPD Taruna Merah Putih Sumut ini.


Lanjut dikatakannya, sama seperti program Polri dalam memberantas narkoba. Jangan hanya pengedar kecil namun bandar besarnya harus ditangkap. 


"Begitu pula oknum penjaga rutan yang merupakan barelade terdepan untuk menghalangi masuknya barang haram tersebut bila terlibat dapat penindakan namun ka rutannya juga patut dicurigai. Apalagi di era yang canggih saat ini, kita masuk rutan banyak pemeriksaan manual maupun menggunakan X Ray," ucap Alumni Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia ini.


Namun mengapa barang haram narkoba bisa masuk. Bukan hanya itu, bagaimana HP, Bong, sajam bisa masuk padahal saat menuju pintu masuk diperiksa dengan ketat tapi barang-barang tersebut bisa masuk, berarti ada keterlibatan oknum rutan yang memuluskan perbuatan tersebut. Ditambah lagi ketimpangan antara napi miskin dan napi kaya menjadi perbincangan ditengah masyarakat.


"Kalau napi kaya bisa bawa Hp, apakah mungkin karena dekat dengan ka rutannya. Ini persoalan serius yang harus dibenahi, dimana didalam rutan adalah orang yang sedang sakit sosial, kalau hal tersebut masih marah bagaimana masyarakat mau sembuh dari penyakit sosialnya," tandasnya. 


Terpisah, Karutan Labuhandeli Nimrot Sihotang ketika dikonfirmasi membantah adanya indikasi keterlibatan petugas dengan para napi dengan mengatakan. Sekarang rutan klas 1 Labuhandeli overcapasitas 300% dimana kapasitas 500 orang diisi 1700 orang, petugas hanya 15 orang yg bertugas satu shif. 


"Petugas saya tidak ada yg terindikasi bermain-main dengan napi. Namun kondisi ini murni karena kondisi over kapasitas," bantahnya.


Apalagi saat Pandemi ini banyak keluarga yang mengirimkan makanan sampai berpuluh kilo makanan tiap hari.


"Kami duga barang2 terlarang ini diseludupkan melalui titipan keluarga wbp dan kejadian seperti ini sudah sering kami temukan," imbuhnya lagi.


Kondisi over kapasitas bisa mengakibatkan banyak terjadinya kelelahan pada petugas kita dalam pelaksanaan tugas. 


"Saya mengapresiasi petugas saya dalma kondisi overcapasitas 300% mereka masih semangat dan berani menghadapi para wbp. Trimakasih," tandas Nimrot. (red)

Komentar

Tampilkan