Iklan

Iklan

Bom Meledak di Gereja Katedral Sulsel 2 Tewas, 10 Luka-Luka

29 Maret 2021, 04:21 WIB Last Updated 2021-03-28T21:21:34Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini






24JAMNEWS.TOP | MAKASSAR 


Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido-MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diteror bom, Minggu (28/3) pagi. Saat bom meledak, warga yang ada di lokasi panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Suara ledakan terdengar keras, hingga mengundang perhatian masyarakat di kawasan tersebut. 


Dalam rekaman video yang beredar, terdengar suara warga yang menyebut ledakan itu adalah bom dan terdapat potongan tubuh.


Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi siapa pelaku dan berapa orang yang melakukan aksi pemboman. Belum diketahui juga apakah ada korban jiwa dari jemaat geraja maupun warga yang melintas. 



Berdasarkan rekaman CCTV dan kesaksian warga, terduga pelaku yang berboncengan datang dengan mengedarai sepeda motor matic dengan nomor polisi DD 5984 MD.


“Kita mendapatkan informasi bahwa ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic yang plat nomor polisi DD 5984 MD ini diduga dinaiki oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja Katedral Makassar ini,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono.



Hasil pengecekan wartawan, motor dengan nomor polisi DD 5984 MD tersebut atas nama Hasnawati dan beralamat Pampang Kecamatan Panakukang Makassar.


Argo menyebut, pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini akan masuk ke pelataran gereja melalui pintu gerbang gereja Katedral. Namun, saat pelaku datang kegiatan Misa di gereja sudah selesai.

Diduga, melihat banyak orang yang keluar dari Gereja, pelaku kemudian melakukan ledakan di depan gerbang Gereja tersebut.


“Dua orang tadi dicegah oleh security gereja tersebut tapi kemudian terjadilah ledakan itu,” kata Argo.

Lebih lanjut Argo menjelaskan dari hasil informasi di lapangan, ada ditemukan kendaraan yang sudah hancur dan ada beberapa potongan tubuh.


Ia juga menyebut ada korban luka dari pihak keamanan gereja dan dari pihak jemaah yang rata-rata mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki.


Seorang keamanan gereja terluka di bagian perut dan kepala, ada juga yang mengalami luka-luka lecet tangan dan kaki, dan ada yang terkena serpihan-serpihan.


“Jadi ada 14 korban yang sekarang masih dalam perawatan, yang sedang ditangani oleh dokter dan mudah-mudahan segera kembali yang sakit-sakit ringan,” ucap Argo.


Potongan Tubuh Berserakan



Laele (56) tak menyangka, perjalanan bersama istri pulang ke rumahnya di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, berujung kejutan dan luka.


"Saya pas pulang terapi air laut dari pantai dekat benteng, pulang lewat Jalan Kajaolalido, pas depan katedral ada banyak orang dan langsung meledak," kata Laele.


Laele merupakan penyuluh agama level kelurahan di Mamajang, Makassar, Sedikitnya 2 korban meninggal. Ada 10 korban luka.


Satu pelaku bom dan warga yang kebetulan berada di depan gerbang Katedral.

Laele termasuk satu korban luka ringan. saat ledakan bom terjadi dia melintas pelan-pelan.

Laele membonceng di motor yang dikendarai istrinya, Sitti Naima (39).



"Saya belum bisa bawa motor karena sakit, jadi istri yang bonceng," ujar warga Lorong VIII Jalan Veteran Selatan Lr. 8 No. 3B Kec. Mamajang Makassar.


Kepada wartawan, Laele bercerita, motor yang dikendarai istrinya hanya kecepatan minim.

"Pelan-pelan sekali. Pas lewat Jl Kartini, karena ada mobil dan banyak orang, saya bilang pelan-pelan. baru bicara langsung meledak."


Dia mengaku trauma dan kaget bukan kepalang. Dia mengaku mendengar ledakan besar diikuti api dan asap. Motornya oleng lalu dia dan istrinya lihat tubuh manusia berserakan seperti rambut di trotoar jalan.


"Ngeri sekali Pak, seumur hidup baru saya lihat begitu," ujarnya terbata-bata via telepon.

Pasalnya saat itu lalu lintas relatif sepi dan tak banyak kendaraan. Laele, sendiri adalah Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kecamatan Mamajang.


Sementara informasi dari polisi yang diterima wartawan, sekira jam 10.20 wita, terjadi ledakan bom yang diduga kuat dibawa seseorang pria ke lokasi gerbang.


Satpam Katedral mengaku melihat pelaku, bergegas masuk ke halaman depan Katedral di Pertigaan Jalan Kajaolalido- Jalan RA Kartini.


Menurut keterangan M Akbar (23), Security Master Place, ia berjaga warung depan Gereja Katedral. Dia sempat melihat kerumunan orang di depan gereja dan tiba-tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan.


"Ledakannya bikin ngilu telinga," kata warga Perum Bulurokeng Permai, Biringkanaya, 21 km tenggara Makassar ini.


Aksi Heroik Satpam Gereja 

 Meski Terluka, Selamatkan 5 Orang



Seorang petugas keamanan Gereja Katedral Makassar bernama Cosmos melakukan sebuah aksi heroik, saat bom bunuh diri terjadi, pada Minggu (28/3/2021) pagi.


Aksi heroik Cosmos, pertama kali dibeberkan oleh Pastor Wilhelminus Tulak di siaran langsung Kompas TV.


Dalam tayangan di siaran langsung Kompas TV, Cosmos disebut sang pastor berani mengadang terduga pelaku bom di depan pintu gereja.


Pantauan video yang memperlihatkan kondisi Cosmos setelah berhadapan dengan orang-orang jahat itu viral di media sosial.


Di video yang diunggah akun Instagram @kabarnegeri, terlihat Cosmos yang sedang diobati oleh seorang pria. Dada dan perut Cosmos dipenuh dengan luka bakar.


Luka-luka tersebut kemudian tampak diberikan bubuk kopi sebagai pertolongan pertama. Tak cuma itu, wajah dan leher pria tua tersebut juga rupanya tak luput dari luka. Baju dan kaus dalam yang Cosmon kenakan dipenuhi dengan noda-noda darah.


Namun Cosmos masih bisa berdiri dan menceritakan apa yang terjadi saat ledakan. Cosmos mengatakan ketika itu ia curiga dengan pengendara motor yang ingin masuk ke arah gereja. "Posisi saya pas lihat di pagar pintu besar. Saya tahan dia. Dia mau masuk naik motor," ucap pria tersebut.


Diduga setelah ia menahan pengendara motor tersebut, ledakan tiba-tiba terjadi. Ia menyebut selain dirinya, ada lagi jemaat yang mengalami korban luka. Saat diwawancarai wartawan, dia menceritakan bahwa situasi di lokasi begitu mencekam.


"Masyarakat berlarian panik. Ada yang berteriak 'bom'," kata salah seorang saksi mata, Armin Hari. Armin menuturkan, ketika itu dia melihat ada warga dengan baju terkena bercak darah. "Ada juga yang (karyawan) retail di depannya itu (gereja), dia bajunya kena bercak darah dan dia bilang dia sempat menyelamatkan satu ibu-ibu dan empat orang anak di depan gereja itu," kata dia.


Adapun, lokasi toko retail tersebut berada di depan gereja. "Sampai ke situ (depan gereja). Efeknya dentuman di seberang jalan," katanya. Dia menjelaskan, lokasi ledakan sangat dekat dengan Alun-alun Karebosi Makassar. Jaraknya, kata Armin, hanya sekitar 200 meter dari gereja. Sehingga, ketika ledakan terjadi banyak warga yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi.


"Ini dekat dengan lapangan Kareboshi hingga banyak warga yang melakukan aktivitas olahraga," ujarnya. Ledakan bom bunuh diri Polisi menyebut, ledakan di Gereja Katedral Makassar adalah bom bunuh diri. Dia menyebut, bahan peledak yang digunakan memiliki daya ledak tinggi atau high explosive.


Sementara menurut Pastor Wilhelmus Tulak dari Gereja Katedral Makassar, ledakan terjadi persis ketika pergantian ibadah misa kedua. Saat itu umat yang mengikuti ibadah misa kedua telah pulang. Sedangkan umat yang lain mulai memasuki lokasi gereja.


"Jadi ketika umat pulang dan yang lain masuk, datanglah pelaku bom bunuh diri itu naik motor mau masuk ke lokasi gereja tapi sudah diamati petugas keamanan kami dan dia menahan di pintu itu dan di situlah terjadi ledakan," kata Pastor Wilhelmus Tulak. (*/ok)


Komentar

Tampilkan