Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. |
24JAMNEWES.TOP | MEDAN
Sebanyak 8 orang terduga teroris berhasil ditangkap tim Densus 88 Anti Teror dari Kota Medan dan Tanjungbalai, Jumat (19/3). Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyampaikan, dari 8 orang itu, 2 dari Kota Tanjungbalai dan 6 dari Kota Medan.
"Tadi pagi temen Densus 88 mengamankan terduga teroris sebanyak 8 orang dari Tanjung Balai 2 orang dan Medan 6 orang. Semuanya ini diamankan dari tempat yang berbeda," ungkapnya kepada wartawan.
Hadi menjelaskan, untuk itu saat ini sekarang tengah dilakukan interogasi terhadap kedelapannya oleh Tim Densus. "Informasinya lengkapnya nanti Densus yang menyampaikan ya," ujarnya.
Disinggung kedelapan terduga teroris ini berasal dari kelompok mana, Hadi mengaku hal ini juga masih didalami. Begitu juga pasca pemeriksaan, apakah akan dibawa ke Jakarta atau tetap ditahan di Medan, Hadi menyampaikan hal itu merupakan kewenangan dari Densus 88.
"Jadi kita lihat nanti perkembangannya ya," pungkasnya.
Informasi dihimpun, satu dari delapan terduga teroris yang ditangkap diamankan dari Perumahan Graha Deli Permai, Blok A-17 No-15, Kecamatan Namorambe, Deliserdang, Jumat (19/3).
Salah seorang warga setempat bernama Adit yang juga tetangga dari terduga teroris itu mengatakan bahwa, penangkapan salah seorang terduga teroris tersebut dilakukan usai sholat subuh.
"Saat sholat subuh tadi masih sama dengan bapak itu. Tapi, waktu di jalan ada beberapa orang turun dari mobil membawanya," katanya kepada wartawan.
Namun Adit menyebutkan, terduga teroris yang menurut informasi berinisial S diamankan oleh petugas yang menggunakan pakaian biasa. Jumlahnya kata dia ada 5 orang.
"Waktu pas penggeledahan sekitar sejam. Ada beberapa yang dibawa," imbuhnya.
Sementara itu, ditanya lebih lanjut terkait aktivitasnya, Adit menuturkan jika S sehari-harinya bekerja sebagai pedagang keripik di Jalan Karya Jaya, Medan Johor.
Selain itu, kendati tidak mengetahui pasti nama tetangganya itu, namun Adit menyatakan bahwa tetangganya itu kerap disapa dengan panggilan Pak Tono dan memiliki 2 anak.
"Orangnya baik-baik saja karena sering shalat bersama Magrib, juga Subuh.
Senada, security komplek perumahan, Imam mengatakan bahwa Pak Tono juga terkenal baik di lingkungannya. "Orangnya baik," ucapnya singkat.
Dari pantauan wartawan di rumah terduga teroris itu tidak terlihat adanya garis polisi. Namun, rumah bercat hijau muda dan berpagar besi stenlis tersebut tampak kosong. (*)