Iklan

Iklan

Porkot Medan XI/2019: Rifaldo Borong Dua Emas di Dayung

18 September 2019, 10:19 WIB Last Updated 2020-10-28T17:21:46Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


GLOBALMEDAN.COM-MEDAN, Rifaldo Manalu merupakan salah satu atlet dayung yang sukses meraih 2 keping emas pada ajang Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XI/2019. Atlet Kontingen Kecamatan Medan Denai ini meraih emas pada nomor Canoe 1 (C1) putra jarak 200 meter dan Canoe 1 (C1) putra jarak 500 meter yang berlangsung di Dermaga Sundari, Belawan, Minggu (8/9/2019)
Cowok yang akrab disapa Rifaldo ini menuntaskan pertandingan di C1 putra jarak 200 dengan catatan waktu 55,59, sedangkan lawannya Rinaldi Pratama (Medan Belawan) dengan waktu 56.62 dan Resandi Bona (Medan Labuhan) dengan waktu 1.12,10, Untuk nomor C1 putra jarak 500 atlet binaan KONI Medan ini mencatat kecepatan waktu 3.05, 90 mengalahkan pendayung Medan Belawan, Rinaldi Pratama dengan waktu 3.15,80 dan peringkat ketiga diraih Teguh Imam Santoso (Medan Timur) dengan waktu 4.10.70.

Sebelumnya, prestasi yang telah diraih alumni SMK Bahari Belawan ini dengan torehan medali perak di nomor C1 putra jarak 500 meter dan medali perak di nomor C1 putra 200 meter pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Kota Medan V/2019.

Pendayung yang dilahirkan di Belawan ini menuturkan bagi sebagian orang, mendayung adalah olahraga yang sangat jarang dilakukan, sebab untuk melakukannya diperlu mendatangi tempat yang khusus menyediakan fasilitas dayung. Tidak hanya itu saja, olahraga ini memang membutuhkan pengaman ekstra dan tergolong jenis olahraga yang sangat mahal. Itulah mengapa jenis olahraga mendayung seperti kayak atau kano hanya dilakukan ditempat-tempat tertentu.

Atlet binaan KONI Medan ini menjelaskan dayung merupakan salah satu jenis olahraga daya tahan (endurance) yang sarana utamanya adalah air dengan media perahu dan dayung. Cabang olahraga dayung ada yang bersifat permainan dan ada juga yang bersifat perlombaan, olahraga ini bisa dilakukan secara individu maupun kelompok. Bahkan, olahraga ini bisa dikatakan sebagai olahraga yang cenderung memberikan unsur seni, karena di dalamnya melibatkan perpaduan antara gerak tubuh dan alat yang digunakan untuk mendayung.

Atlet yang dilahirkan 18 tahun silan ini memaparkan perkembangan dan peningkatan prestasi dalam setiap cabang olahraga merupakan sesuatu hal yang selalu diperbincangkan dan dipermasalahkan sepanjang hidup manusia, bahkan selama olahraga itu dikenal sebagai kebutuhan hidup. Peningkatan prestasi olahraga bersifat dinamis progresif, artinya; setiap fase waktu selalu berubah dan cenderung meningkat seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk meningkatkan prestasi tersebut dibutuhkan latihan.

“Sebagai atlet dayung, latihanadalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Dalam suatu pembinaan olahraga prestasi, pembinaan kondisi fisik sangatlah diperhatikan. Dikarenakan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan dayung sesuai arahan pelatih”, ujar anak dari Arianto Manalu dan Renny Ruslayan Harianja di Medan, Selasa (17/9/2019).

Anak sulung dari empat bersaudara ini bertekad untuk membahagiakan kedua orang tuanya melalui olahraga dayung dengan torehan prestasi nasional dan internasional. “Saya tertarik dengan olahraga dayung bersangkutan dengan fisik. Latihan kondisi fisik mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana, dan progresif, dan yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh sistem tubuh agar dengan demikian prestasi atlet semakin meningkat. Selain itu, saya ingin membahagiakan orang tua dengan cara meraih prestasi ke jenjang nasional dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di jenjang internasional,”tutup atlet yang berdomisili di Jalan Y Panah Hijau Belawan. (Bambang)
Komentar

Tampilkan