masukkan script iklan disini
Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc dan Wakil Rektor PUT Polandia Prof Dr Gerhard W Weber, menunjukkan naskah MoU yang baru ditandatangani. |
GLOBALMEDAN.COM, MEDAN - Universitas Medan Area (UMA) dan Poznan University of Technology (PUT) Polandia menandatangani naskah kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam berbagai bidang.
Naskah MoU ditandatangani Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc dan Wakil Rektor PUT Polandia Prof Dr Gerhard W Weber, di convention hall Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Senin (5/8).
Penandatangan MoU disaksikan Wakil Rektor (WR) UMA Bidang Kerjasama Dr Ir Zulheri Noer MP, WR Bidang Akademik Dr Ir Siti Mardiana MSi, Dekan Fakultas Teknik (FT) Dr Ir Faisal Amri Tanjung ST MT, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMA Dr Ihsan Efendi MSi, Kahumas UMA Ir Asmah Indrawati MP, dosen FT Rahmdsyah dan Guru Besar FMIPA USU Prof Herman Mawengkang yang juga sahabat Prof Gerhard W Weber.
Rektor UMA Prof Dadan Ramdan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada pihak PUT Polandia yang memilih UMA bekerja sama.
“Kerjasama ini sangat bermakna bagi UMA dalam meningkatkan akreditasi yang kami targetkan meraih akreditasi institusi A, sekaligus meningkatkan kualitas lulusan agar mampu bersaing di era industri 4.0,” kata Dadan.
Adapun kerja sama yang dapat dilakukan UMA dan PUT Polandia di antaranya penelitian kolaboratif, kuliah, simposium, lokakarya dan konferensi. Lalu pertukaran peneliti dan dosen, pertukaran mahasiswa bik program sarjana, pascasarjana maupun doktoral. Selanjutnya pertukaran publikasi ilmiah di bidang yang menarik bagi kedua belah pihak guna memperbarui informasi.
Seusai penandatangan MoU dilanjutkan dengan seminar bertema “Soscial Entrepreneur Using Business Metric: Bigdata Analitics” dengan pembicara Prof Gerhard W Weber, Wakil Rektor PUT Polandia.
Menurut Gerhard, bigdata analytics di era idustri 4.0 tidak terlepas dari data matematik. Artinya ada konsumsi optimasi dan metode algoritma dalam menyelesaikan suatu masalah.
“Metode algortma ini disesuaikan dengan kebutuhan industri atau fakultas masing-masing. Misalnya kalau di Fakultas Sospol dilakukan dengan digitalisasi informasi. Di fakultas teknik bisa dioptimasi dengan kcontrol daya. Sedangkan di fakultas ekonomi dan psikologi diarahkan untuk social network atau akselerasi ilmu pengetahuan,” kata Gerhard.
Ditegaskannya, dalam industri 4.0 tidak bisa terlepas dari kolaborasi dan inovasi. “Kolaborasi tanpa inovasi dan sebaliknya inovasi tanpa kolaborasi akan tergerus oleh zaman. Di sinilah perlunya bigdata. Dan ini sudah dilakukan Gojek, memakai satu data dari banyak data,” kata pakar matematika ini. (Ima)