masukkan script iklan disini
Kepala Pasar Kemiri, Hj Elfiza Nurhayati SP. |
Berpijak dari pemikiran ini pula, Kepala Pasar Kemiri Kelurahan Sudirejo II Kecamatan Medan Amplas, Hj Elfiza Nurhayati SP tidak bosan- bosannya mengajak pedagang dan masyarakat meningkatkan pelayanan dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk terhadap para pedagang kaki lima yang berjualan di luar area pasar Kemiri, Elfiza mengajak mereka agar ikut berperilaku tertib dalam menggelar dagangan sehingga tidak mengganggu kepentingan umum. "Meskipun praktiknya tidak mudah, kita tidak bosan mengimbau mereka agar ikut menjaga kebersihan dan kenyamanan pasar,"katanya.
Pasar Kemiri saat ini mengelola 218 kios dan stand yang ditempati 237 pedagang. Kepada mereka diterapkan aturan agar ikut berpartisipasi menjaga kebersihan dan ketertiban pasar. Elfiza mengakui, tidak mudah menyentuh kesadaran pedagang untuk ikut bertanggungjawab menjaga kebersihan lingkungan. "Mentang-mentang mereka merasa sudah membayar retribusi sampah, kemudian berperilaku seenaknya membuang sampah. Akibatnya, baru beberapa menit dibersihkan sampah menumpuk lagi. Ini memang persoalan mental," katanya.
Berkat kesabaran dan terus menerus menggugah kesadaran para pedagang akan pentingnya menjaga kebersihan, lambat laun para pedagang mulai paham dan ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pasar di tengah keterbatasan. "Mereka kita ajak bergotong royong membersihkan drainase dan partisipasi lainnya demi kepentingan bersama. Alhamdulillah, mereka ikhlas melakukannya," katanya.
Elfiza mengakui, sebagai pasar tradisional yang setiap hari disesaki pelanggan, Pasar Kemiri masih banyak keterbatasan dan memerlukan penataan ulang. Sampai saat ini Pasar Kemiri belum memiliki tempat penampungan sampah sendiri. Pengelolaan sampah pasar bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Medan. Meskipun demikian pihaknya, menyiagakan empat orang pegawai harian lepas yang bertugas menjaga kebersihan pasar. Para petugas ini bekerja membersihkan dan mengumpulkan sampah untuk kemudian diangkut oleh armada kebersihan kota.
"Dalam keterbatasan, fokus kami saat ini adalah masalah kebersihan dan menata ulang aktivitas para pedagang. Kami telah menetapkan aturan dan mengimbau pedagang agar berjualan dengan tertib, tidak boleh menggelar dagangan melewati area yang ditetapkan aturan sehingga mengganggu kenyamanan lalu lintas pelanggan. Kami sudah sosialisasikan tentang aturan, hak dan kewajiban. Siapa yang melanggar tentunya ada sanksi yang sudah disepakati bersama," papar Elfiza.
Ia mengakui, dengan fasilitas terbatas pihaknya terus berusaha optimal melakukan penataan pasar. Pasar Kemiri sampai saat ini belum memiliki area parkir. Pengunjung memarkirkan kenderaannya di area pasar swasta yang ada di sebelah Pasar Kemiri. Fasilitas yang ada saat ini, kamar mandi, lustrik dan jaga malam.
"Saat ini kami bekerjasama dengan dinas lingkungan hidup sedang mengupayakan kontiner penampungan sampah sementara. Dalam meningkatkan pelayanan kebersihan dan keamanan, kami bekerjasama dengan pihak kelurahan dan babinkamtibmas melakukan penertiban dan gotong royong. Sementara untuk kebersihan area pasar yang menjadi tanggung jawab PD Pasar, kami menyiagakan petutgas kebersihan yang menyisir area lapak dagangan setiap dua jam sekali," pungkasnya. (nas)