Iklan

Iklan

Lulusan Undhar Wajib Miliki Sertifikat Kompetensi SKPI

12 Agustus 2019, 16:19 WIB Last Updated 2020-10-28T17:21:55Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Wakil Rektor I Undhar H Jhon Simon S,Sos, MSi foto bersama peserta uji kompetensi akuntansi untuk memperoleh sertifikat SKPI agar dapat diterima di pasar kerja dan stakeholders di kampus Jl Yos Sudarso Medan.

GLOBALMEDAN.COM, MEDAN - Dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa dan lulusan, Universitas Dharmawangsa Medan telah mewajibkan alumninya memiliki sertifikat Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) di tahun 2019 ini yang berisikan capaian teoritis, capaian umum dan capaian khusus.

"Sertifikat SKPI adalah sertifikat kompetensi yang dimiliki mahasiswa dan alumni sejalan dengan aturan pemerintah," kata Wakil Rektor I Undhar H Jhon Simon S,Sos, MSi di kampus itu Jalan Yos Sudarso Medan, Kamis (8/8)

 Karenanya, sertifikat itu nantinya berisikan capaian pembelajaran yang telah dilakukan di kelas secara teori, kemudian capaian umum sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan capaian khusus berupa kompetensi personal alumni yang berkaitan dengan minat dan kemampuan lulusan serta kualitas diri.

Dengan demikian para pengguna atau stakeholders untuk melamar pekerjaan akan mengetahui kompetensi yang dimiliki lulusan tersebut.

 Sejalan akan hal itu tambah Jhon Simon, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang mempunyai legalitas dari Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi (BNSP), seperti dengan Balai Diklar Perikanan, LSP Humanika Investa bidang akuntansi, Peradi di bidang hukum dan lainnya.

“Kita targetkan 600 mahasiswa sudah mempunyai kompetensi sertifikat SKPI di 10 program studi sesuai bidang kompetensi prodinya masing-masing. LSP akan menguji kompetensi alumni, sehingga kompetensi yang dimiliki lulusan bisa dicantumkan di SKPI sesuai capaian kompetensinya,” katanya.

Jhon Simon mencontohkan, bahwa untuk mendapatkan sertifikasi mahasiswa bisa mengikuti uji kompetensi akuntansi yang baru-baru ini diadakan di universitas.

Mahasiswa yang mengusai toefl Bahasa Inggris atau mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) dimana setiap lulusan wajib hafal Al Quran 30 juz.

 Kesemua kompetensi yang dimiliki mahasiswa itu akan dicantumkan pada capaian pembelajaran untuk sertifkat SKPI lulusan setelah menamatkan pendidikannya di Undhar.

“Kita senantiasa terus berpacu meningkatkan mutu universitas sehingga alumninya dapat diterima di pasar kerja,” jelasnya.

Menyikapi revolusi 4.0 dan persaingan perguruan tinggi, Jhon Simon mengakui bahwa visi universitas adalah kewirausahaan (enterprenuership).

Artinya, para lulusan dimotivasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan bukan mencari kerja. Karena di Undhar sudah terdapat seperti lembaga kewirausahaan, lembaga pusat karir, kantin kewirausahaan mahasiswa dan pojok kewirausahaan mahasiswa.

Bahkan dukungan program studi perikanan misalnya, universitas mengarahkan untuk bisa melakukan budidaya bibit untuk dipasarkan.

Lulusan FAI yang hafal Alquran juga bisa membuka lembaga pendidikan Alquran dan di program studi akuntansi dengan serfikat kompetensi SKPI bisa pula menjadi tenaga ahli konsultan akuntan atau konsultan perpajakan.

Menurut dia, program wirausahaan yang telah dicanangkan akan menjadikan universitas unggul di bidang enterprenuership di 2038 di tingkat nasional dan sudah memasuki tahap kedua di Sumatera Utara sebagai salah satu universitas yang membuat spesifikasinya adalah kewirausahaan sejalan akan tuntutan pasar kerja dan kebutuhan di masyarakat. (Ima)
Komentar

Tampilkan