Iklan

Iklan

Aniaya Kapolsek Patumbak, 5 Bandar Narkoba Diburu

12 Agustus 2019, 17:17 WIB Last Updated 2020-10-28T17:35:32Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
GLOBALMEDAN.COM, JAKARTA - Polisi memburu lima bandar narkoba yang mengeroyok Kapolsek Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, AKP Ginanjar. Kelimanya kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron.

"Ini masih dikejar," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Menurut Dedi, kondisi polisi yang dikeroyok itu kini sudah membaik. Dia banyak mengalami luka di bagian wajah dan dirawat di Rumah Sakit Colombia, Medan, Sumatera Utara. "Moga-moga dalam waktu dekat lima pelaku ini bisa ditangkap," jelas dia.

Pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan ada tidaknya keterlibatan jaringan narkoba internasional dengan kasus pengeroyokan polisi itu. Namun berdasarkan rekam jejak, Sumatera Utara memang pintu utama masuknya narkoba internasional ke Indonesia.

"Belum berani ke arah sana ya. Soalnya Sumut berapa kali kita ungkap keterlibatan jaringan internasional. Pintu yang paling rawan itu kan Sumut, Aceh, Riau, cukup rawan. Kepri diperketat, larinya ke daratan. Sumut masih cukup rawan, Aceh pun demikian. Itu pintu utama masuknya narkoba jaringan internasional melalui jalur laut," Dedi menandaskan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, AKP Ginanjar dikeroyok saat hendak menangkap bandar narkoba. Akibatnya, ia harus dirawat di Rumah Sakit Colombia Medan, Sumatera Utara karena mengalami luka di bagian wajah.

Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo menjelaskan, peristiwa pengeroyokan itu berawal saat Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar beserta jajaran menggerebek kampung narkoba (GKN) di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil menciduk 3 pengedar narkoba, yakni U (49), K (30) dan S (29). Setelah diamankan, ketiga tersangka diinterogasi oleh petugas dan didapatkan nama bandar besarnya. "Mereka mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A," kata Sandy seperti dikutip Antara, Sabtu (10/8/2019).

Mendapat informasi itu, Ginanjar beserta anggota langsung melakukan pengembangan dan mencari rumah bandar besar berinisial A di kediamannya Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.

Kemudian polisi melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah. Mengetahui petugas akan menyergapnya, tersangka A berusaha melarikan diri dengan cara kabur menuju jalan besar. Petugas pun langsung mengejar tersangka.

Sesampainya di jalan besar, ternyata tersangka tidak sendirian. Ia dan sekitar 20 orang rekannya lantas mengeroyok Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak menggunakan senjata tajam. "Kapolsek mendapat luka di wajah tepatnya pipi kiri, di bawah mata dan lengannya. Kemudian dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," jelas Sandy. (*/lip6)
Komentar

Tampilkan