masukkan script iklan disini
GLOBALMEDAN.COM - MEDAN, Sebanyak 4.818 peserta mengikuti Ujian Masuk (UM) Mandiri di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) di kampus tersebut.
Ujian yang berlangsung selama dua hari Rabu dan Kamis ( 7 -8/8) itu memperebutkan 2.591 mahasiswa baru. Sedangkan, kuota mahasiswa baru 2019 total disediakan 6.500 orang.
Mahasiswa yang sudah daftar ulang jalur SNMPTN, SPAN, UMPTKIN dan SBMPTN mencapai 3.909 orang.
Rektor UIN-SU Prof Dr Saidurrahman M.Ag didampingi Kasubag Humas Yunni Salma, Kamis (8/8) di kampus Jalan Pancing Medan Estate mengaku, minat mahasiswa meningkat dan terus berupaya menyiapkan fakultas, menambah tenaga pengajar dan kualitas lulusan.
“Khusus UM Mandiri ini yang paling diminati Fakultas Agama Islam dan Fakultas Syariah.
Ujian UM Mandiri UIN-SU ini dilakukan 7 dan 8 Agustus 2019 dengan materi ujian sesi pertama Pengetahuan Agama dan Umum dan sesi kedua Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dan hari kedua adalah wawancara.
Jumlah pengawas 386 orang, penguji lisan dan wawancara 193 orang dan penguji lisan siaga 8 orang.
Karenanya, ada sekira 2.000 peserta yang tidak tertampung di UM Mandiri ini diharapkan bisa melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi swasta (PTS).
Dia berharap yang lulus di UIN-SU karena kualitas dan kerasnya persaingan, sehingga proses pembelajaran yang ada output harus juga berkualitas.
UIN-SU yang mempunyai tiga motto antara lain, akreditasi, digitalisasi dan internasionalisasi mengemban amanah mencerdaskan anak bangsa yang tersebar di dua kampus Sutomo dan kampus Pancing Medan Estate.
“Kita juga sedang membangun 7 gedung utama di kampus Tuntungan senilai Rp 300 miliar bantuan IDB yang akan selesai di Maret 2020 dan direncanakan akan dipakai untuk mahasiswa baru September 2020 nanti,” jelasnya.
Selain itu tambah rektor untuk melengkapi sarana perkuliahan, UIN-SU telah mendapat pelepasan hak seluas 100 hektar dari PTPN 2 dan Menteri BUMN di Kuala Namu Deliserdang untuk dijadikan sebagai kampus terpadu yang rencananya akan direalisasikan 7 tahun kedepan.
Di areal tersebut akan dibangun rumah sakit, fakultas kedokteran, fakultas pertanian dan fakultas perikanan.
“Kita bertekad UIN-SU lebih JUARA (maju, unggul, jaya raya dan sejahtera)," katanya.
Menyikapi tingginya mahasiswa kurang mampu di UIN-SU, Saidurrahman memberikan beasiswa zaat dengan jalan mengumpulkan zakat 2,5 persen yang dipungut dari gaji ASN di universitas ini untuk disalurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan.
“Sedikitnya 80 persen mahasiswa kurang mampu yang telah dibantu. Sementara total penerimaan zakat tahun lalu sebesar Rp 1,3 miliar dan tahun ini sudah terkumpul Rp 1 miliar yang juga akan disalurkan bagi mahasiswa tahun akademik 2020 ini.
Program zakat UIN-SU merupakan prestasi terbaik yang pertama kali di universitas di Sumatera.
Rektor juga memberikan apresiasi terhadap kerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Islam se Asia, kerjasama dengan Perancis, Arab Saudi dan lainnya sehingga UIN-SU dapat meningkatkan kualitas universitas dan lulusannya serta siap menghadapi persaingan di revolusi industri 4.0 maupun di era pasar global internasional. (Ima)